Sukses

Sandiaga Dorong Program Teacherpreneurship untuk Wujudkan Generasi Emas

Sandiaga memaparkan bahwa konsep teacherpreneurship ini adalah konsep di mana para guru mampu memberikan materi-materi terbaik dan berkualitas.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahudin Uno menyatakan, sebagai upaya mewujudkan generasi emas mandiri dan berjiwa sosial serta solutif, pihaknya mendorong agar anak diajarkan berwirausaha atau entrepreneur sejak usia dini. Untuk itu, dibutuhkan guru atau pendidik yang juga berjiwa entrepreneur atau teacherpreneurship.

"Untuk melahirkan entrepreneur diperlukan sosok entrepreneur, yaitu para guru, para pendidik yang memastikan proses belajar-mengajar di anak-anak usia dini itu sudah memasukan konsep teacherpreneurship,” kata Sandiaga di Jakarta, Rabu (24/6/2020).

Pengagas Rumah Siap Kerja ini memaparkan bahwa konsep teacherpreneurship ini adalah konsep di mana para guru mampu memberikan materi-materi terbaik dan berkualitas. Namun, juga memiliki waktu luang untuk bisa menginkubasi ide dari anak-anak didik.

“Kita harus mendorong jiwa kepemimpinan dalam setiap materi yang diberikan bahwa anak-anak kita ini akan menjadi generasi yang membawa Indonesia ke arah lebih baik lagi,” papar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Sandiaga mengatakan, sebenarnya para guru sudah menjadi techerpreneurs dengan mengubah mindset peserta didik agar mereka memiliki jiwa kepemimpinan, kreativitas, dan wirausaha.

“Jadi kita harus dorong leadership dalam materi yang kita berikan bahwa anak-anak kita ini akan menjadi leaders, mereka harus menjadi bagian daripada masa depan kita ini,” ujar Sandiaga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kearifan Lokal

Meski mendorong guru menjadi Teacherpreneurship, namun Sandi mengingatkan agar para guru dalam mengajar peserta didik memasukan nilai-nilai kearifan lokal atau adat budaya milik bangsa.

“Para guru harus menulis kurikulum berdasarkan cultural agility atau kearifan lokal, meneliti filosofi pendidikan bangsa kita gotong royong, saling peduli,” katanya.

Dia mencontohkan, saat ini Indonesia tengah menghadapi pandemi Covid-19 ini, peserta didik harus diajarkan berempati kepada sesama.

“Jangan sampai ada tetatanga kita yang tidak tersentuh bantuan. Nah, ini mendidik anak-anak kita dan mendidik guru guru lain juga sebagai techerpreneurs dan ini adalah acara kita untuk mereformasi kebijakan pendidikan yang formal,” tukasnya.[][12:42, 6/24/2020] Yon Fahmi: siap

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.