Sukses

Top 3 News: Saat Medsos Jadi Pertimbangan dalam Melamar Pekerjaan

Top 3 News, jika media sosial menjadi pertimbangan dalam melamar pekerjaan, akankah nantinya bisa mengganggu perjalanan karier seseorang?

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News hari ini mengungkap bagaimana media sosial akan menjadi pertimbangan saat perekrutan tenaga kerja. Hal ini diungkap Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri saat menjadi narasumber Dialog Sosial Serikat Pekerja/Serikat Buruh di Bekasi.

Nantinya perusahaan tidak hanya melihat resume dari para calon karyawan, tapi juga akan memeriksa akun media sosialnya. Untuk itu masyarakat diminta lebih bijak saat menggunakan medsos.

Apakah nantinya bisa jadi mengganggu perjalanan karier? 

Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga berhasil mengungkap puluhan kardus yang tersimpan di gudang PT Inersia yang tak lain milik tersangka suap Bowo Sidik Pangarso. Di dalamnya, penyidik KPK menemukan uang yang disinyalir berisi sekitar Rp 8 miliar. 

Untuk apa uang-uang tersebut? Awalnya KPK ini menduga uang suap yang diterima Bowo Sidik untuk Pemilihan Presiden atau Pilpres.

Namun, belakangan terkuak jika amplop-amplop berisi uang tersebut akan digunakan untuk kepentingan pribadi, yaitu kembali maju sebagai anggota DPR RI dapil Jateng II. 

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Sabtu, 30 Maret 2019:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Kini Medsos Jadi Pertimbangan Rekrutmen Tenaga Kerja

Saat ini tak sedikit perusahaan yang menjadikan akun media sosial sebagai salah satu aspek penilaian, dalam rekrutmen tenaga kerja. Oleh karena itu, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri meminta masyarakat untuk lebih bijak menggunakan media sosial (medsos).

Hanif pun menegaskan bahwa pola tersebut telah dia terapkan di Kemnaker untuk menyeleksi pejabat. Selain tes tertulis dan wawancara, panitia seleksi juga menilai akun media sosial calon pejabat.

"Jadi walaupun tes tertulis nilainya 100, wawancara nilainya 1000, tapi media sosialnya isinya negatif, ke laut aja," ujarnya.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. 4 Hal tentang Dugaan Serangan Fajar yang Akan Dilakukan Bowo Sidik Pangarso

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan atau OTT terhadap anggota DPR bernama Bowo Sidik Pangarso.

KPK pun turut mengamankan sejumlah barang milik Bowo Sidik Pangarso, termasuk 400 ribu amplop dalam 84 kardus yang disinyalir berisi sekitar Rp 8 miliar.

Belakangan, amplop-amplop tersebut akan digunakan oleh Bowo Sidik Pangarso untuk serangan fajar Pemilu 2019.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan memastikan uang yang disita dalam operasi tangkap tangan (OTT) terhadap anggota DPR RI Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso (BSP) tak ada kaitannya dengan Pemilihan Presiden (Pilpres).

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. HEADLINE: Head to Head Jokowi Vs Prabowo di Debat Keempat, Akan Ada Kejutan?

Debat capres 2019 telah digelar. Dalam ajang debat kali ini, Presiden petahana Joko Widodo atau Jokowi dan capres Prabowo Subianto kembali dipertemukan di Hotel Shangri-La, Jakarta.

Dalam debat bertema ideologi, pemerintahan, keamanan, dan hubungan internasional, keduanya beradu visi misi serta memberikan solusi atas sejumlah permasalahan jika terpilih menjadi presiden.

Lantas, hal apa saja yang ditonjolkan kedua capres untuk bisa menarik suara para pemilih? Sebelumnya dari kubu Jokowi menyebutkan, dalam hal ideologi, pemerintahan Jokowi telah membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Di sisi lain, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ferdinand Hutahaean mengklaim, Prabowo juga sangat menguasai tema debat keempat ini.

Kata Ferdinand, Prabowo akan lebih banyak menonjolkan kelemahan Jokowi. Menurutnya, di masa pemerintahan Jokowi peran Indonesia di dunia internasional hampir hilang.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.