Sukses

Menjaga Denyut Elang Jawa dari Kepunahan

Elang Jawa adalah spesies endemik, hanya terdapat di sepanjang Pulau Jawa. Populasi Elang Jawa pun hanya tinggal 300-500 ekor saja dengan kecenderungan yang terus menurun dan mengalami risiko kepunahan.

Liputan6.com, Bogor - Kekayaan keanakaragaman hayati Indonesia tertinggi nomor dua di dunia, baik flora maupun fauna. Salah satu kenakeragaman hayati Indonesia yang ternilai adalah Elang Jawa atau Nisaetus bartelsi.

Elang Jawa adalah spesies endemik, hanya terdapat di sepanjang Pulau Jawa. Populasi Elang Jawa pun hanya tinggal 300-500 ekor saja dengan kecenderungan yang terus menurun dan mengalami risiko kepunahan.

Karena keadaan tersebut maka pemerintah Indonesia menetapkan Elang Jawa sebagai spesies yang dilindungi dan pada tahun 1993 melalui Keputusan Presiden No. 4 tahun 1993, Elang Jawa ditetapkan sebagai salah satu satwa nasional.

Hino Indonesia sebagai salah satu perusahaan pembuat truk dan bus di Indonesia peduli akan kelestarian Elang Jawa. Oleh karenanya, Hino Indonesia mengambil inisiatif untuk bekerjasama dengan Taman Safari Indonesia (TSI) sebagai lembaga konservasi untuk menjalankan program konservasi Elang Jawa melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Program CSR konservasi Elang Jawa ini meliputi perkembangbiakan (breeding) dan penelitian tentang reproduksi Elang Jawa. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah populasi Elang Jawa yang sampai hari ini terus menurun.

"Tujuan ini supaya anak cucu kita ke depan dapat melihat Elang Jawa," Bagas Krishnamurti, Senior General Manager Hino Indonesia du Taman Safari Indonesia Bogor, Cisarua, Bogor, Sabtu (30/3/2019).

 

Saksikan Video Menarik Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proses Perkembangbiakan

Salah satu kegiatan kerja sama program konservasi ini adalah pembangunan kandang perkembangbiakan (breeding) Elang Jawa. Sebagai langkah awal dari kerja sama tersebut, dilakukan penandatanganan MoU antara TSI dan Hino Indonesia dan melakukan peletakan simbolis batu pertama.

Direktur Taman Safari IndonesiaJansen Manansang mengatakan, setelah pengerjaan kandang tersebut selesai maka akan diisi sepasang Elang Jawa.

Kemudian proses pengembangbiakan Elang Jawa akan dimonitor dan dipelajari oleh peneliti ahli dari TSI dan universitas lokal.

"Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat meningkatkan tingkat keberhasilan pengembangbiakan Elang Jawa di dalam penangkaran (exsitu)," kata dia.

Yansen mengaku sangat bangga karena Taman Safari Indonesia dapat bekerjasama dengan salah satu perusahaan besar Jepang yang ada di Indonesia untuk menyelamatkan salah satu spesies endemik Indonesia yang unik dan terancam punah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.