Sukses

Soal Pemakaian Bus Listrik, Jakarta Diharapkan Bisa Contoh Keberhasilan China

Nantinya ada 3 unit bus listrik yang akan diujicobakan di Jakarta. Bus tersebut selambatnya akan beroperasi pada bulan Juni.

Liputan6.com, Jakarta Pemprov DKI Jakarta segera menguji coba bus listrik untuk mengurangi angka polusi udara. Jakarta juga bekerja sama dengan C40 untuk mencontoh bagaimana cara pengoperasian bus listrik agar efektif.

"Pemerintah harus menjadi pihak utama yang melakukan konversi dari kendaraan tenaga berbasis fosil menjadi tenaga yang ramah lingkungan. Itu yang ingin kita lakukan. Yang mulai harus pemerintah. Dan Jakarta komitmen untuk memulai itu," tutur Anies di Balai Kota, Jakarta, Jum'at (29/3).

Setelah dilakukan uji coba, kata Anies, baru dihitung bagaimana nilai efektivitasnya. "Harapannya nanti setelah uji coba kita akan tahu bagaimana secara ekonomisnya, bagaimana penghitungannya, dari situ nanti disusun roadmap konversinya," lanjut Anies.

Sebelumnya, C40 (Cities Climate Leadership Group) adalah grup yang menghubungkan 90 kota terbaik di dunia untuk mulai beralih menjadi kota rendah emisi (low carbon cities). Nantinya, Jakarta akan dibantu dalam hal melihat pengalaman dan keberhasilan C40 untuk mengubah kota menjadi rendah emisi.

Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono mengatakan, nantinya ada 3 unit bus listrik yang akan diujicobakan di Jakarta. Bus tersebut selambatnya akan beroperasi pada bulan Juni.

"Trial. Karena kita ingin pastikan semuanya berjalan lancar untuk kepentingan operasional Transjakarta. Kita ingin pastikan fasilitas pendukungnya juga tersedia dalam hal charging stationnya, pengisian listriknya. Kita pastikan bahwa kemampuan untuk melakukan perawatan, mekaniknya, servisnya juga harus ada," jelas Agung.

"Jadi itulah kenapa penting untuk dilakukan trial uji coba, dan kita menargetkan selambat-lambatnya di bulan Juni. Kita inginkan bulan Mei, tapi selambat-lambatnya bulan Juni setelah bulan puasa," lanjutnya.

Namun, bus listrik tersebut bukanlah milik PT Transjakarta. Menurut Agung, PT Transjakarta hanya akan membayar layanan dari operator bus listrik dan meregulasi pengoperasian agar layanan sesuai standar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jakarta Bisa Contoh Beijing

Direktur Eksekutif C40, Mark Watts, menambahkan Jakarta bisa mencontoh keberhasilan negara China dan beberapa kota lainnya di Eropa dan Amerika Selatan. Bus listrik yang akan diujicobakan di Jakarta dibeli dari China.

Sebab, China merupakan negara dengan penggunaan bus listrik terbanyak di dunia.

"10 tahun lalu, 10 kota paling berpolusi di dunia semuanya ada di China. Sekarang tidak ada lagi kota China yang ada di daftar itu. Beijing yang tadinya nomor satu sebagai kota paling terpolusi di dunia sekarang bahkan tidak masuk daftar 100 kota paling terpolusi. Dan ini dalam waktu 10 tahun," ucap Mark.

"Di China, Shenzhen punya 16.000 bus listrik, 100 persen sudah listrik (transportasi bus umumnya). Nanjing sekitar 4.000-5.000, Beijing 5.000-6.000. Nantinya semua kota besar di China akan sepenuhnya menggunakan bus listrik pada akhir 2021, bahkan mungkin 2020," tambah dia.

Ia berharap, kerjasama C40 dengan Jakarta dapat berjalan dengan baik. Mark mengaku, ia ingin Jakarta bisa menjadi contoh bagi kota lainnya di dunia untuk mulai ikut berupaya menjadi rendah emisi.

"Yang saya harapkan dari kerjasama ini adalah kepemimpinan di Jakarta bisa menjadi contoh bagi kota lainnya di dunia untuk diikuti. Saya ingin melihat orang-orang dari London, Paris, New York datang ke sini untuk melihat bagaimana pemerintah menjalankan hal ini," jelas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.