Sukses

Belum Teridentifikasi, 20 Jenazah Korban Banjir Bandang Papua Dikubur Massal

Pemakaman secara massal dilakukan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Efaa Nolokla, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.

Liputan6.com, Papua - Sebanyak 20 jenazah korban banjir bandang Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua dikubur massal pada Rabu (27/3/2019). Kebijakan pemakaman secara massal itu dipilih lantaran puluhan jenazah korban itu belum berhasil teridentifikasi. 

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua Kombes Ramon Amiman mengatakan, pemakaman massal merupakan permintaan Pemerintah Kabupaten Jayapura. Kebijakan yang diinisiasi pimpinan gereja itu juga telah disepakati oleh sejumlah pihak. 

"Dari tim DVI sebenarnya belum waktunya karena masih menunggu hasil pemeriksaan DNA. Namun karena situasi, kita siap akomodir semua permintaan pemerintah," ujar Ramon dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com.

Pemakaman secara massal dilakukan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Efaa Nolokla, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura sekitar pukul 14.30 WIT. Prosesi pemakaman dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat di Provinsi Papua. 

Ramon menuturkan, tim DVI Polri telah berupaya maksimal mengidentifikasi para korban banjir bandang yang terjadi pada 16 Maret 2019 lalu.

Namun, setelah 10 hari lebih bekerja, ternyata masih ada jenazah yang belum berhasil diidentifikasi.

Hal itu lantaran kondisi jasad yang telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Papua sudah mulai rusak. Sementara sampel DNA dari beberapa keluarga yang telah diambil tidak cocok. 

"Tetapi dengan pelaksanaan pemakaman massal ini, proses identifikasi akan tetap kami laksanakan karena kami sudah mengambil sampel DNA dari para jenazah," tutur dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lapor Bila Ada Keluarga Hilang

Ramon pun mengimbau masyarakat yang anggota keluarganya masih hilang untuk melapor ke Biddokkes Polda Papua untuk diidentifikasi kecocokan DNA.

Dia juga memastikan bahwa pihaknya masih akan mengidentifikasi jenazah yang ditemukan di kemudian hari.

"Ini merupakan pemakaman massal yang mana identitas dari seluruh korban tidak teridentifikasi oleh keluarga, atau mungkin keluarga belum melaporkan kepada tim DVI," ucap Ramon.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.