Sukses

3 Ucapan Ratna Sarumpaet saat Sidang Pemeriksaan Saksi Perdana

Ratna Sarumpaet telah selesai menjalani sidang pemeriksaan saksi perdana kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks.

Liputan6.com, Jakarta - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah selesai menggelar sidang pemeriksaan saksi perdana kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet.

Sidang tersebut digelar pada Selasa, 26 Maret 2019 dengan menghadirkan beberapa saksi. Di antaranya adalah saksi pihak kepolisian dari Polda Metro Jaya bernama Niko Purba, Direktur RSK Bedah Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat, dr Desak Gede Chistina Hasita, dan dokter bedah RSK Bedah Bina Estetika, dr Sidik Setiamihardja, SpB SpBP.

Sebelum sidang, Ratna Sarumpaet sempat mengeluhkan kondisi rumah tahanan (rutan) Polda Metro Jaya yang menjadi tempatnya mendekam.

Menurut Ratna, kondisi Rutan Polda Metro Jaya dapat memperburuk kondisi kesehatan. "Kondisi tahanan tidak ada ventilasi, dan ruangnya sempit. Itu saja," ujar Ratna sebelum sidang dimulai.

Saat sidang, majelis hakim memutar rekaman CCTV kamera pengawas milik RSK Bedah Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat. Ketika ditanya, Ratna mengakui jika sosok yang terekam dalam CCTV tersebut adalah dirinya.

Berikut perkataan-perkataan Ratna Sarumpaet saat sidang pemeriksaan saksi perdana dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Akui Dirinya dalam CCTV

Majelis hakim memutar rekaman CCTV di sidang lanjutan kasus penyebaran berita bohong yang menjerat terdakwa Ratna Sarumpaet.

Ibu dari Atiqah Hasiholan itu membenarkan sosok dalam kamera pengawas milik RSK Bedah Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat itu adalah dirinya.

Ratna turut menjelaskan video yang ditampilkan di ruang sidang. "Itu proses saat pulang dari rumah sakit," ucap Ratna saat dimintai tanggapan keterangan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Sebelumnya, CCTV direkam ulang oleh penyidik bernama Niko Purba dan dipertontonkan di persidangan. Gambar menampilkan rekaman pada 24 September 2019 sekira pukul 21.00 WIB.

"CCTV yang ter-record oleh saya. Jadi pada saat ke rumah sakit, saya rekam pakai handphonedan saya simpan ke flashdisk, saya jadikan barang bukti," ucap Niko.

Dalam CCTV yang diputar telihat Ratna Sarumpaet memakai baju putih, celana jeans, dan kerudung biru. Ratna juga membawa tas jinjing. Ia keluar dari RSK Bedah Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat dan langsung naik taksi.

"Saya konfirmasi itu ke sekuriti adalah bu Ratna keluar setelah rawat inap, dan keluar naik taksi," ucap dia.

 

3 dari 4 halaman

2. Minta Jangan Salahkan Dokter

Dokter Sidik Setiamihardja dari RSK Bedah Bina Estetika, Menteng Jakarta Pusat memberikan kesaksian di sidang kasus penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet. Dia lah dokter yang melakukan operasi tarik muka atau pengencangan kulit muka terhadap Ratna Sarumpaet.

Dalam kesaksiannya, Sidik membenarkan Ratna Sarumpaet salah satu pasien yang ditanganinya. Dia melakukan tindakan di wajah Ratna Sarumpaet pada 21 September 2018 mulai jam 19.00 WIB hingga jam 22.45 WIB.

"Kira-kira membutuhkan waktu 3,5 jam," ucap Sidik di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Selama itu, Ratna Sarumpaet masih dalam pemantauan dokter. Dia pun harus bolak-balik ruangan untuk melihat perkembangan pascaoperasi.

"Selesai operasi, Ratna dipindahkan ke ruangan VIP. Itu dari tanggal 22 September hingga 24 September 2018 selalu saya kontrol. Pada tanggal 24 September 2018, sekitar pukul 20.50 WIB saya nyatakan boleh pulang," ucap dia.

"Tapi saya meminta Ratna Sarumpaet kembali ke rumah sakit 27 September 2018, jam 7 malam, untuk pencabutan benang di mata. Kemudian 1 Oktober 2018 jam 5 sore mencabut benang di pipi. Setelah itu selesai," dia melanjutkan.

Sidik menjelaskan, sebelum melakukan tindakan operasi, Ratna terlebih dulu konsultasi pada 20 September 2018 mengenai bagaimana melakukan operasi perbaikan mata dan perbaikan muka (facelift) atau tarik muka (pengencangan kulit muka). Saat itu, Sidik juga menyampaikan risiko yang mungkin dialami pasien yang melakukan facelift.

"Jadi yang perlu diketahui bahwa sesudah operasi tentu akan menimbulkan bengkak. Bengkak itu dua hari setelah operasi, kemudian akan turun. Tentu ada jahitan yang dijahitkan pada muka, mata, di depan dan belakang telinga," Sidik mengakhiri.

Usai mendengarkan keterangan saksi, Ratna Sarumpaet meminta semua pihak tidak menyalahkan dokter Sidik Setiamihardja.

"Jangan terkesan dr Sidik disalahkan. Tidak ada yang salah dari apa yang dia lakukan," ujar Ratna.

Ratna Sarumpaet pun meminta maaf telah menyeret sang dokter dalam kasus ini. Dengan tegas, dia meminta penegak hukum tak mengikutisertakan dokter Sidik yang telah merawatnya dalam kasus hoaks.

Sebab, mantan anggota pemenangan Prabowo-Sandiaga ini mengaku kalau dokter tersebut tak tahu menahu kasus ini.

"(Saksi) Dari kepolisian sama dari rumah sakit. Ada dari dokter Sidik ya. Saya melalui kalian minta maaf kepada dia. Dia nggak salah, ada kesan seolah-olah dia salah. Dia dokter yang baik. Dan aku pakai dia dari usia saya 65. Jadi sudah sering saya pakai," kata Ratna.

 

4 dari 4 halaman

3. Sudah Cantik dari Lahir

Terdakwa Ratna Sarumpaet memberikan sanggahan soal langkah operasi plastik yang dilakukannya dan berakhir dengan cerita penganiayaan. Lewat pernyataan tegasnya, Ratna mengatakan dirinya sudah cantik sedari lahir.

"Mengenai mempercantik, saya rasa saya sudah cantik dari lahir," tegas Ratna di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Keberatan itu disampaikan lantaran majelis hakim kerap mencecar saksi dokter bedah plastik RS Bina Estetika, dokter Sidik Setiamihardja, SpB SpBP, yang dihadirkan.

Menurut ibunda Atika Hasiholan ini, hakim mencoba mengorek apa yang tidak dilakukan Ratna, seperti tindakan memotong hidung ataupun dagu.

"Jadi yang dilakukan adalah face lift dan sedot lemak. Jadi tidak ada memotong hidung memotong dagu," tegas Ratna Sarumpaet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.