Sukses

Usai Teror Buaya, Warga Bojongkulur Bogor Diserang Ular Piton

Saat ditangkap, ular sepanjang 4 meter itu menyerang dan menggigit tangan seorang warga.

Liputan6.com, Jakarta - Pascateror buaya, kini warga Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri dihebohkan keberadaan ular piton. Ular itu masuk ke permukiman warga Perumahan Villa Bumi Mutiara, sekitar pukul 09.00 WIB tadi.

"Ular sempet masuk ke warung dan rumah warga," kata Zaki anggota Tagana Kecamatan Gunungputri, Rabu (27/3/2019).

Sontak, keberadaan ular piton itu membuat penghuni rumah dan pemilik warung berhamburan keluar sambil berteriak ketakutan.

Saat ditangkap, ular sepanjang 4 meter itu menyerang dan menggigit tangan seorang warga bernama Iwan (61), warga Villa Bumi Mutiara RT03/30, Desa Bojongkulur, Gunungputri.

Warga akhirnya berhasil menangkap ular dengan bobot 50 kg itu. Selanjutnya mulut ular diikat menggunakan lakban dan dimasukkan ke dalam karung warna putih.

Diduga, karena minimnya makanan di habitat aslinya yakni aliran Sungai Cileungsi, lokasi penemuan seekor buaya pada Oktober 2018 lalu, menyebabkan reptil itu masuk ke permukiman warga.

"Diperkirakan masih ada ular jenis sama di aliran sungai itu. Kepala Desa sudah mengimbau agar tidak mendekat ke sekitar itu," terang Zaki.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Serahkan ke BKSD

Setelah berhasil menaklukkan ular, warga kemudian menyerahkan binatang jenis sancaka family ini ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah 3 Jabar.

"Warga langsung menghubungi petugas BKSDA untuk dibawa," kata dia.

Adanya teror ular yang dikenal dengan sebutan sanca ini sempat menghebohkan penduduk setempat. Terlebih sampai masuk rumah bahkan menggigit seorang warga.

Warga dari desa setempat juga terus berdatangan untuk melihat dan mengabadikan momen langka tersebut.

Petugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil BKSDA Wilayah 3 Jabar Ajat Sudrajat menerangkan, ular piton tersebut akan dilepasliarkan ke alam bebas setelah direhabilitasi.

"Akan dititipkan ke lembaga konservasi untuk dirilis," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.