Sukses

Warga Pulau Pramuka ke Anies: Sukses OK Oce, tapi Belum Cair

Satimah mengaku merintis usaha sendiri tanpa bantuan pemerintah. Walhasil, dia tidak pernah sepi pesanan.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkantor di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jum'at (22/3/2019). Ada kejadian unik saat mantan Mendikbud ini menyapa warga setempat, yaitu soal kendala OK Oce.

Salah satu warga yang didatangi Anies adalah Satimah, seorang pengusaha katering. Kedatangannya disambut hangat. Anies menengok tumpukan kotak nasi yang berada di area halaman rumah.

Tiba-tiba terdengar celetukan, "Sukses OK Oce pak, tapi belum cair," ujar Satimah.

Anies pun tidak bereaksi. Ia tak mengubris, tapi Anies langsung mengajak ngobrol Satimah.

Sekedar informasi, OK Oce merupakan salah satu program andalan yang digagas Anies-Sandi selagi berkampanye di DKI Jakarta.

Sementara itu, saat ditemui Satimah mengatakan hingga saat ini tak satu pun dana yang diterima dari program tersebut.

"Berkas-berkasnya doang, tapi belum cair. Saya kurang tahu kapan cairnya," ucap Satimah.

Selama ini, Satimah mengaku merintis usaha sendiri tanpa bantuan pemerintah. Walhasil, tidak pernah sepi pesanan.

"Alhamdulillah dari tahun 2001 bisa bertahan enggak pakai dari OK Oce, bisa usaha dari jerih payah sendiri," ucap dia.

Meski begitu, Satimah tetap berharap dana OK Oce segera cair untuk membantu memajukan usahanya.

"Namanya janji harus tepat janji memang janji harus ditepati," katanya

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berkantor di Kepulauan Seribu

Kedatangan Anies di Kepulauan Seribu untuk menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) dengan tema memacu pertumbuhan berkualitas di Kepulauan Seribu.

Dalam sambutan, Bupati Kepulauan Seribu, Husein Murad, mempaparkan tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini di Kepulauan Seribu antara lain konektivitas antar pulau.

"Sebelas pulau penduduk belum terkoneksi transportasi secara reguler," kata Murad, Jumat (22/3/2/2019).

Murad juga mengeluh kurangnya air bersih serta minimnya fasilitas kesehatan dan penanganan limbah.

"Ini masih menjadi masalah," ucap dia.

Murad mengatakan, Kepulauan Seribu juga belum memiliki grand desain pembangunan. Lalu, masih kata Murad, penanganan sampai dari Kepulauan Seribu harus diangkut secara manual sampai ke pembuangan akhir di Tempat Pembungan Akhir (TPA) Bantar Gebang

Selanjutnya, juga pasokan listrik belum merata. "Listrik tidak menjangkau, khusunya pulau resort, sehingga listrik mandiri. Begitupun sarana belum optimal, termasuk sarana perbankan," ucap dia.

Sementara itu, Anies Baswedan mengatakan akan membahas permintaan masyarakat di Musrembang dengan instansi terkait. Menurut dia, Musrembang adalah proses untuk menyerap aspirasi, ide, dan gagasan yang diolah menjadi rencana pembangunan.

"Problemnya apakah proses berjalan dengan baik sehingga masalah yang ada di masukan dan bisa diformasilisasi dalam bahasa pembangunan, sehingga bisa menjadi kegiatan.

Musrembang juga dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah, Bupati Pulau Seribu Husain Murad, beserta Jajaran, Kepala Bappeda DKI Jakarta Sri Mahendra dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.