Sukses

Joko Driyono Batal Jalani Pemeriksaan Kasus Pengaturan Skor Hari Ini

Sedianya, Joko Driyono dimintai keterangan kembali terkait kasus pengaturan skor.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono batal menjalani pemeriksaan pada hari ini. Rencananya, Joko Driyono diperiksa terkait kasus pengaturan skor.

"Yang bersangkutan (Joko Driyono) akan datang pada hari Senin, 25 Maret 2019 besok," kata Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Polri Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Tak datangnya Joko Driyono yang merupakan tersangka perusakan barang bukti ini dikarenakan adanya kegiatan lain yang tak bisa ditinggalkannya.

"Karena alasan pekerjaan," ujar Argo.

Joko Driyono sedianya dimintai keterangan kembali terkait kasus pengaturan skor. Tersangka kasus perusakan barang bukti ini dijadwalkan untuk diperiksa pukul 10.00 WIB.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tersangka

Sebelumnya, Satgas Antimafia Bola telah menetapkan Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Joko Driyono sebagai tersangka atas kasus dugaan perusakan dokumen.

Sebelum Joko, polisi sudah lebih dulu menangkap tiga pelaku pencurian dan perusakan barang bukti terkait skandal pengaturan skor di Kantor Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Jakarta Selatan.

Ketiga tersangka atas nama M Mardani Mogot alias Dani, Musmuliadi alias Mus, dan Abdul Gofur. Mereka memiliki peran berbeda dalam kasus tersebut.

"Ketiganya terkait kasus perusakan. Kemudian pencurian barang bukti di lokasi yang jadi lokasi sasaran penggeledahan Satgas," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu 16 Februari 2019. 

Usai memeriksa ketiga tersangka, Satgas Antimafia Bola menemukan tersangka baru lagi yang diduga berperan sebagai aktor intelektual perusakan dokumen, yaitu Joko Driyono.

Dedi mengungkapkan Joko diduga berperan menyuruh dan memerintahkan ketiga tersangka merusak sejumlah dokumen.

"Sebagai aktor intelektual untuk menyuruh tiga orang tersebut melakukan pencurian, perusakan police line, masuk tanpa izin. Mengambil laptop, ambil dokumen-dokumen yang terkait masalah barang bukti yang akan digunakan oleh satgas untuk membongkar 'match fixing' yang ada di beberapa liga," papar dia.

 

Reporter: Nur Habibie

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.