Sukses

Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Pembobolan ATM Libatkan Ramyadjie Priambodo

Argo mengatakan, pihaknya masih menelisik aliran duit hasil kejahatan yang dilakukan Ramyadjie.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi memeriksa 10 saksi terkait kasus pembobolan ATM BCA dengan modus skimming yang melibatkan kerabat Prabowo Subianto, Ramyadjie Priambodo.

"10 saksi sudah kita periksa kita sedang pemberkasan penyelesaian berkas perkara," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (19/3).

Argo mengatakan, pihaknya masih menelisik aliran duit hasil kejahatan yang dilakukan Ramyadjie.

Ramyadjie ditangkap 26 Februari 2019. "Tersangka ditangkap di bilangan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, pada 26 Februari 2019," kata Argo saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (17/3).

Tersangka, jelas Argo, membobol ATM salah satu bank swasta. Berdasarkan laporan salah satu korban pada tanggal 11 Februari 2019.

"Tersangka adalah wiraswasta dan beralamat di Menteng, Jakarta Pusat," beber Argo.

Akibat kejahatan tersebut, ditaksir kerugian mencapai Rp 300 juta. Hasil penyelidikan, polisi menyita masker saat tersangka melakukan kejahatannya, 1 buah ATM, dan 2 buah atm warna putih yang sudah diduplikasi, selain juga handphone dan peralatan skimming.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantah Keponakan Prabowo

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Andre Rosiade membantah tudingan, pembobol Anjungan Tunai Mandiri (ATM) adalah keponakan capres Prabowo Subianto. Dia menjelaskan tersangka kasus skimming tersebut hanya saudara jauh Prabowo.

"Bukan ponakan ya. Pertama yang bersangkutan bukan keponakan Prabowo yang bersangkutan tapi kerabat jauh," kata Andre di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Dia menjelaskan, persoalan ini adalah murni kasus hukum yang tidak ada kaitannya dengan BPN. Juga tidak ada kaitannya dengan adik kandung Prabowo, Hasihm Djojohadikusumo.

"Tidak ada urusan dengan Tidar (organisasi di Gerindra) dengan Gerindra dengan Pak Hashim. Lalu kami akan tuntut link-link yang coba-coba lakukan kampanye hitam, dengan mengaitkan Pak Hashim, Tidar, Gerindra atau BPN," ungkap Andre.

Politikus Partai Gerindra ini tidak bisa menjelaskan secara rinci seperti apa hubungan kekerabatan Prabowo dengan oknum tersebut. Dia hanya menjelaskan, ayah Prabowo memiliki hubungan kekerabatan dengan orangtua pelaku itu.

"Enggak tahu tapi kata pimpinan kalau enggak salah Pak Mitro almarhum itu masih sepupuan sama kakeknya atau orangtua yang bersangkutan tapi saya enggak tau persis tapi info ini baru saya dapatkan tadi dari direktur advokasi dan hukum BPN," ucap Andre.

 

Reporter: Nur Habibie

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.