Sukses

Kemenristekdikti Akan Berikan Beasiswa untuk Penyandang Difabel

Skema bantuan akan setelah penyandang difabel lulus tes masuk perguruan tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, Kemenristekdikti akan memberikan beasiswa khusus untuk siswa penyandang difabel. Menurutnya, selama ini belum ada skema khusus beasiswa dari pemerintah untuk para penyandang difabel.

Biasanya, penyandang difabel mendapat beasiswa dari pihak kampus masing-masing. Nasir menjelaskan, skema bantuan akan diberikan setelah penyandang difabel lulus tes masuk perguruan tinggi.

“Skema bantuan yang akan bisa diberikan yaitu bagaimana mereka yang bisa masuk jalur seleksi, karena ada tiga jalur. Ada SNMPTN, ada SBMPTN, dan ada ujian mandiri. Ini yang nanti akan mudah-mudahan dengan ini perhatian pemerintah kepada seluruh rakyat Indonesia yang kaya, miskin, dan difabel bisa dilayani dengan baik,” tutur Nasir di Kantor Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Jum’at (15/3/2019).

Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti, Ismunandar menambahkan, nantinya, dari tiga jalur seleksi tersebut diperkirakan ada sekitar 1.000 peserta yang dapat mengikuti seleksi.

Namun, yang diterima di perguruan tinggi dan berhak mendapatkan beasiswa sekitar 400 orang.

"Sekarang melalui adanya skema khusus ini, kesempatan bagi kita untuk mendata lebih baik lah. Karena itu salah satu tugas kita juga untuk memberikan perhatian dan pelayanan yang sama,” tukasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ramah Difabel

Nasir pun meminta agar perguruan tinggi di Indonesia juga ramah difabel. Sebab, hal ini akan semakin mendorong perkembangan mereka secara baik di lingkungan perguruan tinggi.

“Semua kampus perguruan tinggi sudah saya minta, kepada mereka-mereka yang difabel bisa difasilitasi dengan baik. Walaupun belum bisa 100 persen, tapi perhatian pemerintah terhadap masyarakat Indonesia dan di kelompok masyarakat semuanya bisa dilayani dengan baik,” tutur Nasir.

“Karena kalau enggak, nanti problem tidak terlayani dengan baik," tandasnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.