Sukses

Caleg PKS yang Diduga Cabuli Anak Kandungnya Diminta Serahkan Diri

Seorang oknum caleg asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat dilaporkan ke polisi terkait dugaan pencabulan terhadap anak kandungnya.

Liputan6.com, Sumatera Barat - Seorang oknum calon anggota legislatif (caleg) asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) dilaporkan ke polisi terkait dugaan pencabulan terhadap anak kandungnya.

Laporan tersebut masuk ke pihak kepolisian tanggal 7 Maret 2019. Informasinya, korban yang diketahui berinisial CA, baru melaporkan perilaku bejat sang ayah berinisial AH, setelah bercerita kepada neneknya.

"Iya. Ada laporan yang masuk di Polres. Terlapor (perbuatan cabul) sudah diakui korban. Inisial (terlapor) AH. Masih dalam proses pencarian. Jadi dia melarikan diri ke Jakarta," kata Kapolres Pasaman Barat AKBP Iman Pribadi Santoso, seperti dilansir dari Jawapos.com, Rabu (13/3/2019).

Pihaknya masih terus mendalami dan akan mengumpulkan bukti-bukti. "Ya atau tidak ada ancaman (diselidiki). Masih kami lakukan penyelidikan," bebernya.

Sementara itu, pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sumbar belum mau berkomentar banyak. Sebab, kejadian tersebut sudah ditangani pihak kepolisian. Apalagi, caleg terlapor juga melarikan diri.

"Saya sedang di luar kota. Belum dapat rinciannya (kasusnya) seperti apa," terang Ketua DPW PKS Sumbar Irsyad Syafar.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sikap PKS

Secara hukum, masih kata dia, PKS memastikan tidak akan melindungi yang bersangkutan. Apalagi jika benar terbukti melakukan tindakan cabul.

"Kabarnya dia (oknum caleg cabul) kabur. Kami harap serahkan diri saja, biar jelas. Kalau difitnah atau benar (melakukan) nanti bisa ketahuan sendiri," ujar Irsyad.

Menurut dia, oknum caleg berinisial AH itu bukan kader PKS. Namun, rekrutan partai untuk pencalegan.

"Tapi dari informasi, dia baik di tengah masyarakat. Itu (perbuatan cabul) kan sifatnya privasi. Tentu kami tidak terlalu detail mengenal sampai ke situ," pungkasnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.