Sukses

PDIP: TNI-Polri Harus Siapkan Strategi Khusus Berantas KKB di Papua

Menurut Andreas, TNI dan Polri memang sudah seharusnya meningkatkan kewaspadaan pada kejadian yang mengancam keamanan NKRI. Sehingga tak ada lagi memakan korban.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira meminta kejadian penembakan tiga prajurit TNI oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua dijadikan pelajaran untuk bisa meningkatkan keamanan di wilayah Papua.

"Aksi-aksi yang dilakukan KKB sudah menjurus kepada perlawanan yang mengganggu kedaulatan NKRI," kata Andreas pada wartawan, Rabu (13/3/2019).

Menurut Andreas, kejadian ini harus ditangani secara serius. Karena itu dia berharap Panglima TNI bisa segera mengambil langkah strategis.

"Oleh karena itu Panglima TNI perlu melalukan langkah-langkah strategis, termasuk tindakan-tindakan tegas memberantas tuntas kekuatan-kekuatan separatis di wilayah Nduga, papua  dan sekitarnya," ungkap dia. 

Menurut Andreas, TNI dan Polri memang sudah seharusnya meningkatkan kewaspadaan pada kejadian yang mengancam keamanan NKRI. Sehingga tak ada lagi memakan korban. 

"Agar tidak terjadi korban berjatuhan yang pada gilirannya akan melemahkan moral TNI atau Polri dalam mengawal keamanan dan pembangunan di Papua," ucap dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tiga Prajurit Gugur

Sebelumnya, jenazah tiga prajurit TNI yang gugur saat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, Kamis pagi 7 Maret 2019.

Tiga prajurit TNI yang gugur itu atas nama Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.

Seperti dikutip dari Antara, sejak Kamis petang jenazah ketiga prajurit TNI tersebut dievakuasi ke Timika menggunakan dua helikopter Bell milik TNI AD, dan selanjutnya langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Mimika untuk menjalani autopsi.

 

Reporter: Sania Mashabi

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.