Sukses

Bom Bunuh Diri di Sibolga, Warga Diungsikan dan Anak-Anak Menangis

Pascakejadian ledakan bom, puluhan warga yang bermukim di sekitar Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuranbambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Sibolga, Sumatera Utara, diungsikan sementara.

Jakarta - Pascakejadian ledakan bom, puluhan warga yang bermukim di sekitar Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuranbambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Sibolga, Sumatera Utara, diungsikan sementara. Hal itu guna keamanan warga sekitar.

"Ini kami sedang mengungsi di Dinas Sosial yang berada di Jalan Pasar Inpres Sibolga," terang seorang warga bermarga Tanjung, seperti dilansir dari New Tapanuli (Jawa Pos Group) Rabu (13/3/2019).

Ia sendiri mengaku tidak berada di sekitar lokasi saat penggerebekan teroris. Namun begitu mendapat informasi adanya ledakan keras di gang tempatnya tinggal selama ini, Tanjung langsung pulang ke rumah.

"Tadi saya sedang bekerja dan langsung pulang begitu dapat informasi dari keluarga. Setelah itu kami mengungsi," jelas dia.

Menurutnya, ada sekitar 50-an warga yang diungsikan dari lokasi. "Kan kata petugas, radius 200-300 meter dari lokasi harus disterilkan atau dikosongkan sementara. Makanya kita dan warga lain ikut mengungsi. Soalnya rumah saya sekitar 200 meter dari lokasi ledakan," ujarnya.

Seorang anak berinisial NAT kepada New Tapanuli mengaku kaget mendengar suara bom. "Saat itu kami sedang mengaji di Masjid Al-Mukhlisin. Tiba-tiba kami dengar suara meledak. Kuat sekali suaranya," terangnya.

Simak berita Jawapos lainnya di sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anak-Anak Menangis

Lanjut anak berusia 11 tahun ini, ia dan teman-temannya berlarian keluar dari masjid. "Ada kawanku yang menangis, kami semua jantungan mendengarnya. Kulihat juga ada bapak-bapak yang terluka tadi," ujarnya.

Menurutnya, korban akibat kejadian langsung dilarikan ke rumah sakit menggunakan becak bermotor. "Kulihat dia (korban) berdarah-darah dan dilarikan ke rumah sakit. Setelah itu baru berdatangan ambulans," kata NAT.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.