Sukses

Pemkot Tangerang Gagas Kampung KB dan Samawa, Seperti Apa?

Di dalamnya bergerak secara aktif para kader pemberdayaan perempuan dan anak.

Liputan6.com, Jakarta Kota Tangerang memiliki kampung tematik baru, yakni Kampung KB dan Kampung Samawa. Di dalamnya bergerak secara aktif para kader pemberdayaan perempuan dan anak.

"Sekarang Pemkot bikin Kampung KB atau Kampung Samawa, yang nanti bisa bermuara pada pembentukan karakter yang sesuai dengan nilai agama serta norma di masyarakat," kata Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin, Selasa (12/3/2019).

Dia menyatakan, kampung tematik ini letaknya di 26 kelurahan di Kota Tangerang. Kampung Ini dimaksudkan untuk memutus rantai kemiskinan, menekan angka kekerasan pada anak dan perempuan, serta menekan ledakan laju pertumbuhan penduduk.

"Semua berada atau diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB). Jadi bukan akhkak saja yang bagus, tapi bisa memutus rantai kemiskinan," kata Sachrudin.

Sachrudin menjabarkan program Kampung KB sejalan dengan program pemerintah pusat dalam upaya pengendalian pertumbuhan penduduk yang dilakukan melalui program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

"Dibutuhkan komitmen, kordinasi, kerja sama dan kolaborasi oleh semua pihak yang terlibat, saya yakin bahwa intervensi program KKBPK dapat mensukseskan program kampung KB kelak," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaga Kerukunan Keluarga

Sementara, Kadis DP3AAP2KB Iis Aisyah menjelaskan, Kampung KB ini adalah tahap awal akan lahirnya Kampung Samawa. Maksudnya, langkah awal pada Kampung KB akan dimulai dengan pendataan keluarga, berapa banyak kepala keluarga di 26 kelurahan di Kota Tangerang.

Lalu, diadakan pertemuan kelompok kerja, dilanjut lokakarya mini yang memberdayakan para ibu rumah tangga di dalamnya. Juga akan dilakukan pembinaan yang terjun langsung ke keluarga-keluarga yang ada di kelurahan tersebut.

"Dari sana akan berkembang menjadi Kampung Samawa. Barulah indikator ketahanan keluarga bisa dicapai, begitu juga dengan fungsi keluarga bisa dilaksanakan," katanya.

Dengan begini, kerukunan berkeluarga bisa terpenuhi. Sehingga jangka panjangnya, angka perceraian suami istri juga menurun.

"Juga tentunya perbaikan pada pola asuh anak," tutup Iis.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.