Sukses

TOD Stasiun MRT Lebak Bulus Dicanangkan 25 Juli

TOD dapat menjadi salah satu ruang publik terbuka yang dapat dinikmati oleh masyarakat urban untuk berekreasi yang tidak sempat berwisata ke luar kota.

Liputan6.com, Jakarta PT MRT Jakarta terus berupaya mengembangkan Kawasan Berorientasi Transit (KBT) atau Transit Oriented Development (TOD) di sejumlah stasiun yang ada.

TOD adalah konsep pembangunan terpadu yang dilengkapi integrasi antarmoda transportasi, permukiman, perkantoran, hingga ruang publik. PT MRT menjadi penanggung jawab pembangunan TOD pertama di Indonesia ini

Direktur Pengembangan dan Dukungan Bisnis PT MRT Jakarta Ghamal Peris menyatakan, setelah Dukuh Atas yang saat ini on progress penggarapannya, TOD berikutnya yang akan digarap adalah Stasiun Lebak Bulus.

"Tanggal 25 (Juli) nanti kita pencanangan pembangunan TOD di Lebak Bulus," ujar Ghamal di acara diskusi "Implementasi TOD, Siapkah Kota-Kota di Indonesia menerapkan Konsep TOD?" di Podomoro University Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Ghamal menyatakan, konsep TOD Lebak Bulus tidak sama dengan Dukuh Atas. Dia memastikan TOD di stasiun Lebak Bulus akan sangat memanjakan pejalan kaki.

"Kita sudah koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Termasuk dengan Poin Square," kata dia.

Ghamal menyatakan, idealnya semua stasiun MRT yang ada di Jakarta ada TOD. Hanya diakui itu tidak mudah karena keterbatasan lahan dan biaya.

Untuk TOD Dukuh Atas sendiri pembangunannya kini terus berlangsung saat ini. Penutupan terowongan di Jalan Kendal dan sejumlah taman sudah dilakukan.

"Makin cepat selesai makin baik," tukasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ruang Publik Terbuka

Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Podomoro University Nilam Atsirini menyatakan, TOD masih sekedar konsep saat ini. Padahal TOD sangat menarik untuk para developer membangun sebuah area compact atau mix uses untuk menghemat lahan, efisiensi dalam hal penggunaan transportasi.

"Masyarakat dapat beraktifitas dengan efektif dan tentunya hemat waktu," katanya.

Menurutnya, dengan radius 400 hingga 600 meter dari pusat transit, dari sisi ekonomi, lingkungan, dan sosial, polusi dapat diminimalisir. Kemacetan dan kecelakaan juga bisa dikurangi serta merangsang pertumbuhan ekonomi kawasan.

"Sehingga pendapatan daerah dapat meningkat, termasuk produktifitas yang ikut meningkat," ujarnya. 

Edvi Gracia, dosen Bisnis Perhotelan Podomoro University menambahkan, TOD dapat menjadi salah satu ruang publik terbuka yang dapat dinikmati oleh masyarakat urban untuk berekreasi yang tidak sempat berwisata ke luar kota.

"TOD seperti Dukuh Atas itu perlu dikembangkan," ujarnya.

Begitu juga dengan area Lebak Bulus. Di situ ada Poins Square dan lainnya yang bisa dikembangkan.

"Idealnya pengembangan TOD di lokasi-lokasi tersebut dapat menunjang aktivitas aktivitas manusia dari sisi ekonomi sosial dan lingkungan," ucapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Moda Raya Terpadu atau disingkat MRT adalah sistem transportasi rel angkutan cepat di Jakarta.

    MRT

  • TOD