Sukses

Kekuatan Melemah, Berapa Senjata yang Dimiliki Ali Kalora?

Rudi mengatakan, gerakan kelompok Ali Kalora pun semakin tersudut.

Jakarta - Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Ahmad alias Ali Kalora masih dalam kejaran satuan tugas (Satgas) Tinombala. Adapun terjadi kontak tembak antara satgas dengan kelompok teroris itu kemarin.

"Ali Kalora sampai saat ini belum tertangkap tapi masih dalam kelompok ini," ujar Asisten bidang Operasi (Asops) Polri, Irjen Rudi Sufahriadi di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin, 4 Maret 2019.

Kendati belum tertangkap, diyakini kekuatan Ali Kalora dan kelompoknya terbilang lemah. Mereka hanya punya beberapa pucuk senjata. "Senjatanya M-16 sisa dua. Senjata pendeknya ada dua revolver. Jadi kemarin orangnya yang nambah enam, tapi senjatanya tidak tambah," jelas Rudi.

Rudi mengatakan, gerakan kelompok Ali Kalora pun semakin tersudut. Sebab Satgas Tinombala sudah menutup jalur logistik dan mengepung wilayah yang diduga menjadi tempat persembunyian mereka. Yakni di Poso Pesisir Utara dan Selatan, serta Parigi Moutong.

Kalaupun Ali Kalora dan kelompoknya belum tertangkap, kendala yang dihadapi Satgas selalu sama. Yakni, Medan yang sulit. "Mereka berpindah-pindah, mereka lebih menguasai medannya sementara satuan yang bertugas itu gantian enam bulan sekali," tuturnya.

 

Simak berita Jawapos lainnya di sini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masyarakat Enggan Beri Informasi

Selain itu, masyarakat juga minim memberikan informasi. Masyarakat di wilayah Poso lebih takut dengan kelompok tersebut. "Ada beberapa contoh masyarakat hanya didatangi oleh satgas, waktu itu tidak memberikan informasi apa-apa, itu saja diancam," jelas Rudi.

Karenanya, satgas akhirnya bekerja menggunakan teknologi dan jejak-jejak yang ada seraya meyakinkan masyarakat bahwa mereka selalu memberi perlindungan.

"Jadi memberikan kepercayaan masyarakat agar tetap berpihak kepada kepolisian," pungkas mantan Komandon Korps Brimob Polri itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.