Sukses

Hadiah Luar Biasa untuk Bripda Sani, Sang Juara AFF U22

Kabid Humas Polda Metro, Kombes Argo Yuwono mengatakan, para pimpinan Polri bangga akan keberhasilan Sani.

Liputan6.com, Jakarta - Bripda Sani Rizki Fauzi, anggota Brimob Polda Metro Jaya itu mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Polri. Ini adalah hadiah yang dia dapatkan atas prestasi gemilangnya karena berhasil mengantarkan Tim Nasional Indonesia U-22 menjadi juara Piala AFF.

Kabid Humas Polda Metro, Kombes Argo Yuwono mengatakan, para pimpinan Polri bangga akan keberhasilan Sani.

"Informasi dari manajer akan diberikan kenaikan pangkat luar biasa," ujar Argo di Mako Brimob Kwitang, Jakarta, Jumat, 1 Februari 2019.

Mendengar hal tersebut, Sani yang juga hadir di Mako Brimob Kwitang sempat meneteskan air matanya karena terharu. Ia mengatakan, kemenangan ini juga berkat kerja sama dari seluruh teman dalam timnya.

"Kami selalu bertekad satu sama lain, untuk selalu memotivasi rekan-rekan satu tim semua agar bisa memberikan hasil yang maksimal, dan alhamdulilah di pertandingan final kemarin kami berjuang keras dan hasilnya pun maksimal," ujar Sani.

Bripda Sani Rizki Fauzi menjadi salah satu pemain kunci yang mampu membawa tim Garuda Muda menjuarai Piala AFF U-22 di Kamboja pada Selasa 26 Februari 2019 malam lalu.

Sani adalah salah satu pencetak gol dalam partai final itu. Gol Sani ini seperti awal kebangkitan Timnas Indonesia U-22.

Bola yang dilesakkan Sani menyamakan kedudukan setelah sebelumnya Garuda Muda sempat tertinggal. Gol kemenangan Timnas Indonesia U-22 akhirnya dicetak lewat sundulan Osvaldo Haay.

Ia pun merasa bersyukur dengan pencapaiannya menjadi salah bagian penting menangnya Timnas Indonesia U-22 di Piala AFF 2019.

"Saya sangat bersyukur, sungguh tidak menyangka. Saya hanya bekerja keras dan bekerja keras di setiap latihan, setiap pertandingan, dan Alhamdulillah mungkin Allah kasih rezeki buat saya," kata Sani.

Ayah Sani, Edi Riyadi (49) yang ikut menemani Sani pun menyampaikan rasa syukurnya akan kenaikan pangkat yang akan diterima anaknya itu.

"Ya mudah-mudahan saya harapkan dari anak saya ada rizki lebih saya bisa punya rumah sendiri, itu cita-cita saya. Dan mudah-mudahan anak saya dikasih rizki yang banyak, umur yang panjang, dan mudah-mudahan tambah lagi semangat di bidang olahraganya, apalagi dalam masa tugasnya itu," tutur Edi.

Atas gol yang dicipkatan Sani Rizki Fauzi dan Osvaldo Haay, mengantarkan Indonesia menjadi tim yang diperhitungkan di Asia Tenggara. Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, bersyukur atas hasil ini. Ia mengatakan, gelar ini membuktikan Indonesia bisa membentuk tim yang berprestasi di level Asia Tenggara.

"Saya sangat bersyukur, ini merupakan gelar kedua bagi saya setelah Piala AFF U-19 2013. Ini membuktikan, bangsa Indonesia bisa berdiri di kaki sendiri, dengan pemain-pemain muda kita," kata Indra seusai pertandingan.

Pelatih asal Sumatra Barat itu pun merasa sangat bangga kepada skuat Timnas Indonesia U-22asuhannya, yang bekerja keras sepanjang turnamen hingga meraih juara.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terjun ke Kepolisian

Sani yang merupakan pemain Bhayangkara FC itu mengikuti seleksi kepolisian pada 2016 saat Polri dan TNI memberikan kesempatan kepada pemuda berprestasi yang memiliki talenta di berbagai bidang, salah satunya olahraga untuk bergabung di institusinya.

"Jadi bukan hanya Sani saja. Ada banyak (anggota Polri berprestasi) di bidang sepakbola, bola voli, judo, sepak takraw, dan di cabor lain juga diberikan peluang besar, ini bentuk reward dari Polri kepada pemuda-pemudi yang berprestasi di bidang olahraga, maupun di bidang lainnya," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.

Sementara itu, manajer Timnas U-22 Sumardji menambahkan, sejak awal ia memang ingin mengorbitkan bintang sepak bola berlatar belakang Polri. Ia menanggap, dirinya tidak salah pilih untuk melatih Sani.

"Alhamdullilah saya berikan kepercayaan penuh kepada Sani ketika dia berlatih dengan disiplin, terlebih ketika dia secara khusus bersama-sama dengan official saya berikan tanggung jawab penuh kepada Sani untuk debut pertamanya ketika lawan Kamboja," ucap Sumardji.

"Dan kami semuanya bisa tergeleng kepala melihat kesungguhan, melihat keberanian Sani dari peluit awal sampai akhir tidak pernah lelah," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.