Sukses

Di Council Meeting APTERR ke-7, Indonesia Usulkan Evaluasi Dampak Bantuan Beras

Delegasi Indonesia yang dipimpin Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, mengusulkan evaluasi dampak bantuan beras pada pertemuan APTERR ke-7.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi selaku Pimpinan Delegasi Indonesia mengusulkan evaluasi dampak bantuan beras pada pertemuan APTERR ke-7 di Putrajaya, Malaysia yang digelar pada 19-20 Februari 2019.

Pada kesempatan tersebut Agung mengusulkan untuk menambah aktivitas baru berupa monitoring dan evaluasi dampak pelaksanaan program penyaluran bantuan APTERR baik Tier 3 maupun Tier 1 pada Rencana Kerja dan Anggaran Operasional Tahunan APTERR Tahun Fiskal 2019.

"Usulan ini sangat realistis dan penting untuk mengetahui permasalahan dan perbaikan sehingga kegiatan strategis ini akan semakin baik kedepannya," ujar Agung.

Agung melanjutkan, Indonesia dan negara anggota perlu menyiapkan dan menyampaikan proposal kepada APPTERR Sekretariat. Terkait dengan pembayaran Operasional Cost (OC) phase ke-2 diharapkan negara anggota APTERR segera mempercepat proses ratifikasi dan menyerahkan kepada Sekretariat ASEAN. Hasil lainnya adalah mendorong negara APTERR memanfaatkan cadangan beras melalui skema Tier-1.

Sebagai informasi, wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur merupakan kawasan cukup rentan terhadap bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, angin topan, dan lainnya yang bisa menyebabkan kerusakan fisik, sampai terjadinya gagal panen. Hal ini bisa menimbulkan kerawanan pangan dan hambatan akses pangan.

Negara-negara di kawasan ASEAN Plus Three memiliki coping strategy untuk mengatasi dampak negatif dari bencana setelah terjadi. Mekanisme yang dilakukan yaitu melalui pembentukan cadangan beras antara negara ASEAN Plus Three (China, Jepang dan Korea), yang dikenal dengan istilah APTERR (ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve). APTERR dibentuk berdasarkan prinsip kemandirian kolektif akan memberikan kontribusi terhadap penguatan ketahanan ekonomi nasional masing-masing negara, serta ketahanan ekonomi regional dan solidaritas Negara ASEAN Plus Three.

Pertemuan APTERR dibuka oleh Zunika Binti Mohamed, Deputi Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian dan Industri Azas Tani, Malaysia dan dihadiri perwakilan dari negara-negara ASEAN kecuali Singapura, Jepang, Korea Selatan, Republik Rakyat China dan APTERR Sekretariat.

Pada pertemuan tersebut juga telah disepakati memilih kembali Mr. Chanpithya Shimpalee sebagai General Manager Sekretariat APTERR masa periode 2019 s/d 2021. Council Meeting berikutnya akan dilaksanakan di Myanmar pada bulan Februari atau April 2020.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini