Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah akan mengkaji kemungkinan perwira aktif TNI-Polri masuk dalam pemerintahan tanpa melanggar ketentuan netralitas kedua institusi tersebut.
"Namun, juga tidak melanggar netralitas kedua lembaga institusi tersebut, dan sesuai dengan tupoksi," kata Luhut usai menyampaikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Sumatera Utara di Auditorium USU di Medan, Senin, 18 Februari 2019.
Baca Juga
Luhut mengatakan, sejauh ini, pemberdayaan prajurit TNI dan Polri, hanya berlaku untuk sejumlah instansi pemerintah yang membutuhkan sosok dengan latar belakang ilmu dan pengalaman perwira TNI maupun Polri.
Advertisement
Misalnya, kata dia, di sejumlah instansi yang dibawahi oleh Kementerian Kemaritiman membutuhkan orang-orang yang mengerti tentang wilayah, strategi, dan tantangan yang akan dihadapi.
"Kemudian juga akan lebih mudah berkoordinasi dengan TNI-Polri untuk memutuskan target pemerintah dalam instansi yang bersangkutan," ujar seperti dilansir dari Antara.Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut IniÂ
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jangan Percaya Hoaks
Pada kesempatan itu, Luhut juga mengatakan pentingnya mahasiswa menghindari hoaks atau berita yang tidak benar, karena dapat menimbulkan keresahan.
"Mahasiswa diharapkan tidak perlu menanggapi berita bohong," kata dia dalam kuliah umum itu.Â
Sebagai civitas akademik, mahasiswa harus bisa menganalisa mana berita yang benar dan tidak benar, karena hal itu juga untuk kepentingan bersama.Â
Advertisement
"Mahasiswa harus bersikap jujur dan tidak perlu berbohong karena hal tersebut adalah perbuatan yang tidak baik," ujar Luhut.Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement