Sukses

PKM Online STMIK Eresha: Mengabdi di Tengah Pandemi Covid-19

Kondisi pandemi Covid-19 memaksa kegiatan belajar mengajar dilakukan jarak jauh, salah satunya dengan metode daring.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus corona atau Covid-19 berdampak pada banyaik sektor, tak terkecuali pendidikan di Indonesia. Belum berakhirnya pandemi membuat pembelajaran tidak bisa dilakukan secara tatap muka untuk mencegah penularan virus.

Belum lagi, semua kegiatan harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat, seperti memakai masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, dan memastikan diri dalam kondisi sehat.

Kondisi ini membuat pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi alternatif belajar yang paling aman untuk menjaga keselamatan para siswa dan tenaga pendidik dari ancaman penularan virus corona Covid-19. Salah satu yang paling banyak dilakukan adalah belajar secara online atau dalam jaringan (daring).

Sejalan dengan kondisi tersebut, STMIK Eresha sebagai sebuah perguruan tinggi dengan kompetensi teknologi informatika dan komputer telah melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM) secara online dengan tema "Workshop Penggunaan Aplikasi dan Media Digital Berbasis Web dan Desktop untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran Daring di MI Mumtaza Islamic School Pondok Cabe - Kota Tangerang Selatan pada Masa Pandemi Covid-19".

PKM online yang digelar pada Selasa 14 Juli 2020 ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan sekolah kepada masyarakat maupun stakeholdernya yang terdampak pandemi Covid-19, terutama dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.

Koordinator PKM Online STMIK Eresha, Ahmad Mufarikh mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian terhadap masyarakat di tengah situasi krisis pandemi Covid-19. Kegiatan dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada para guru dalam menyajikan konten-konten pembelajaran jarak jauh yang mudah diterima dan diserap peserta didik.

"Materi pelatihannya antara lain, video editing, penggunaan screen recorder, dan panggunaan aplikasi permainan pembelajaran Kahoot. Semuanya untuk menunjang pembuatan materi pembelajaran yang menarik," ujar Mufarikh.

Sedianya pelatihan tersebut akan dilakukan dalam dua sesi dengan jarak satu pekan. Namun sesi kedua batal dilakukan karena mayoritas pengajar di MI Mumtaza Islamic School telah menyerap materi dan dapat mengaplikasikannya dengan baik.

Wakil Kepala Bidang Kurikulum MI Mumtaza Islamic School, Mustolihudin menyampaikan apresiasi kepada seluruh sivitas STMIK Eresha atas terselenggaranya PKM online tersebut.

"Kami berharap para guru dapat mengaplikasikan kemampuan yang didapat setelah pelatihan ini pada kegiatan belajar mengajar nanti," tuturnya.

Dia juga berharap kerja sama dengan STMIK Eresha dalam menunjang kegiatan belajar mengajar terus berlanjut dan berkesinambungan. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat bermanfaat dalam peningkatan mutu pembelajaran, khususnya dalam situasi yang mengharuskan belajar secara daring.

PKM online ini dilaksanakan sebagai bagian dari program Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat LPPM STMIK Eresha. Kegiatan ini dilakukan oleh tim dosen terdiri dari Ghema Nusa Persada, Iguh Widi Pangestu, Roy Mubarak, dan Agus Suharto, serta tim mahasiswa magister STMIK Eresha, yaitu Ahmad Mufarikh, Annas Firdaus, Dwi Prianto, Miftakhudin, dan Norita Sinaga.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.