Sukses

Tingkatkan Kualitas SMK, Kemendikbud Kerja Sama dengan 2.700 Industri

Kurikulum SMK tidak lagi berdasarkan keinginan Kemendikbud, melainkan berdasarkan permintaan industri.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan atau RNPK 2019.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad menyebut jika saat ini pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan 2.700 industri.

"Untuk SMK, kerja sama dengan industri telah dilakukan dengan 2.700 industri yang ada di Tanah Air," ujar Hamid di Pusdiklat Kemendikbud, Serua, Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa, 12 Februari 2019.

Dia menjelaskan, melalui kerja sama tersebut, ada tiga hal yang bisa dilakukan antara industri dan SMK.

"Siswa SMK bisa melakukan praktik kerja siswa (PKS), guru-gurunya magang di industri, dan siswa yang terbaik bisa direkrut saat magang," ucap Hamid.

Menurutnya, kurikulum SMK tidak lagi berdasarkan keinginan Kemendikbud, melainkan berdasarkan permintaan industri. Sehingga, kata dia, nantinya lulusan SMK bisa langsung direkrut oleh masing-masing industri.

"Untuk daya serap lulusan mengalami kenaikan 3,1 persen dari 2014 lalu. Lulusan SMK juga berperan dalam penurunan tingkat pengangguran meskipun tidak signifikan," kata dia.

Hamid menegaskan, jurusan SMK harus sesuai dengan permintaan industri. Ia berharap, bagi SMK yang sudah ketinggalan bisa melakukan pembaharuan jurusan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masih Ada Jurusan Relevan

Meski begitu, Hamid mengakui jika hingga saat ini masih ada jurusan SMK yang relevan dengan kebutuhan industri. Bahkan, kata dia, jumlah lulusannya berlebih.

"Contohnya jurusan Tekhnologi Informatika dan Komputer, lulusannya mencapai 350 ribu siswa, sementara yang dibutuhkan sekitar 125 ribu tenaga kerja," jelas Hamid.

Hamid pun berjanji hingga saat ini pihaknya terus berupaya mengatasi berbagai masalah di SMK, seperti meningkatkan guru produktif dengan cara menggaet guru dari profesional, program keahlian ganda, serta menambah guru produktif.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.