Sukses

PDIP Dukung UGM Perjuangkan Nobel Perdamaian untuk NU dan Muhammadiyah

Apa alasan PDIP Muhammadiyah dan NU layak diperjuangkan mendapat Novel Perdamaian?

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendukung langkah Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berupaya memperjuangkan pemberian nobel perdamaian kepada ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan, Bung Karno dalam merancang naskah awal pembukaan UUD 1945 pastinya memperhatikan perjuangan dan semangat dalam melaksanakan ketertiban dunia. Terdiri dari kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial yang merupakan implementasi dari Pancasila.

"Inilah semangat membangun persaudaraan dunia di mana Pancasila hadir sebagai solusi atas jalan tatanan dunia baru tersebut," tutur Hasto dalam keterangannya, Rabu (30/1/2019).

Dasar seluruh filsafat yang membawa kemerdekaan Indonesia dan demi mewujudkan persaudaraan dunia itu, lanjut Hasto, tidak terlepas dari keteladanan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni NU dan Muhammadiyah.

"Kedua organisasi ini menjadi pelopor dalam membangun sintesa yang sempurna antara Islam dan Pancasila, Pancasila dan Islam," jelas dia.

Menurut Sekjen PDIP ini, jargon nasionalisme sebagian dari Iman dalam NU menjadikan Pancasila sebagai dasar, jiwa, dan kepribadian bangsa sangat diakui. Sebagaimana menyatunya tradisi kebudayaan masyarakat Indonesia, pendidikan pesantren yang unik dan khas nusantara, serta mekanisme untuk melakukan musyawarah dalam menghadapi berbagai persoalan mendasar bangsa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Muhammadiyah

Sama halnya dengan Muhammadiyah yang dengan semangat Islam berkemajuan untuk kemaslahatan umat, berdakwah melalui bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan gerak ekonomi kerakyatan, menjadi contoh kemajuan peradaban Indonesia.

"PDI Perjuangan percaya, dengan tradisi keislaman yang membangun watak dan jati diri bangsa, maka pemberian nobel perdamaian tersebut sangat relevan. Mengingat peran Muhammadiyah dan NU dalam mewujudkan Islam yang toleran, damai, dan menjadi inspirasi bagi dunia," Hasto menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.