Sukses

Diawasi Masyarakat, Polri Diyakini Akan Netral dalam Pemilu 2019

Kapolri Jenderal Tito Karnavian sejak 2018 secara tegas akan menindak anggotanya yang bersikap tidak netral selama Pilkada.

Liputan6.com, Jakarta - Netralitas Polri dinilai akan tetap terjaga pada Pemilu 2019 nanti. Ini lantaran masyarakat terus mengawasi korps Bhayangkara tersebut.

Pendapat itu diutarakan anggota Komisi III Ahmad Sahroni menanggapi pernyataan calon presiden Prabowo Subianto dalam pidato kebangsaan pada Senin 14 Januari 2019.

"Saya yakin Polri akan menjaga netralitas dengan tak menjadi alat partai ataupun calon presiden manapun, baik capres nomor urut 01 maupun 02," kata Sahroni, Rabu (16/1/2019).

Sahroni mengungkapkan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sejak 2018 secara tegas akan menindak anggotanya yang bersikap tidak netral selama Pilkada. Bahkan diterbitkan aturan mengenai larangan bagi anggota Polri untuk mendokumentasikan data Pilkada.

Polri melalui Divisi Propam juga telah membuka hotline terkait Pilkada serentak 2018. Melalui hotline itu, masyarakat dipersilakan melapor bila menemukan anggota Polri yang tidak netral selama pelaksanaan Pilkada.

Ketidakprofesionalan Polri dalam netralitas Pemilu dapat disampaikan melalui nomor 021-7218615 ataupun surat elektonik dengan alamat divpropam99@gmail.com.

"Adanya aturan dikeluarkan Kapolri, ditambah tersedianya hotline pelaporan dari masyarakat bila ditemukan adanya anggota Polri tidak netral, seharusnya menjadi barometer bagaimana Polri telah mencoba meyakinkan netralitas mereka dalam pesta demokrasi mendatang," tegas Sahroni.

"Masyarakat sekarang kritis, dan saya yakin Polri juga mengetahui itu. Masyarakat saat ini telah menjadi pengawas langsung bagaimana sikap Polri dalam Pemilu serentak mendatang. Jadi yakinlah bahwa Polri akan netral karena diawasi langsung oleh masyarakat," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Tebang Pilih

Sahroni juga meminta Polri untuk mampu membuktikan diri dengan tidak menunjukkan perlakuan hukum berbeda dalam penanganan sebuah kasus agar tak ada tudingan miring diarahkan ke Korps Bhayangkara ini.

Sebaliknya ia berpesan kepada Kapolri agar tak larut dalam berbagai tudingan miring mengenai netralitas saat Pemilu April mendatang. Polri dipesankannya memiliki tanggung jawab berat mengamankan pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut dari berbagai gangguan, baik teror, hingga potensi disintegrasi.

"Kapolri harus tetap fokus pada tugasnya. Jangan larut dalam tudingan ketidaknetralan. Keamanan Pemilu menjadi tanggungjawab utama. Jangan sampai ada gangguan keamanan yang mengacaukan. Konflik horizontal, terorisme maupun ancaman lain yang menggangu Pemilu harus bisa diantisipasi dengan sinergitas baik bersama instansi lain, seperti TNI dan lainnya," imbau Sahroni.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.