Sukses

Jokowi Minta Sistem Peringatan Dini Bencana Dievaluasi

Jokowi mengatakan kesiagaan menghadapi bencana harus disiapkan dengan memberikan edukasi tentang kebencanaan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi meminta jajarannya mengevaluasi sistem peringatan dini bencana yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.

Menurut dia, sistem peringatan dini juga harus dipastikan dalam kondisi yang baik sehingga masyarakat dapat meminimalisir apabilab bencana datang.

"Yang berkaitan dengan sistem peringatan dini, ini agar dievaluasi, dicek di lapangan dan pengujian dan pengorganisasi sistem peringatan dini betul-betul semua pada posisi yang baik. Ini agar rakyat bisa tahu, sehingga korban yang ada bisa minimalkan," kata Jokowi dalam rapat terbatas dengan topik 'Peningkatan Kesiagaan Menghadapi Bencana' di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (14/1/2019).

Jokowi mengatakan kesiagaan menghadapi bencana ini harus disiapkan dengan memberikan edukasi tentang kebencanaan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu ingin agar edukasi kebencanaan dapat segera diimplementasikan pada akhir bulan.

"Di masyarakat, saya ingin ini terus kita tingkatkan di semua daerah, terutama di daerah-daerah rawan bencana," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perbarui Alat Deteksi Tsunami

Jokowi mengingatkan agar kesiapan manajemen kebencanaan serta koordinasi dam sinergi seluruh lembaga pemerintahan dari pusat hingga daerah diperkuat.

Sehingga, kata dia, semua pihak bisa merespons bencana dengan cepat.

"Dan melakukan simulasi penanganan bencana secara berkala dan berkesinambungan, secara rutin," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat meminta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membeli alat yang dapat mendeteksi secara dini adanya ancaman bencana tsunami.

Kepala BMKG Dwikorinta Karnawati mengaku sudah mengajukan pengadaan alat-alat pendeteksi bencana.

Dia mengungkapkan Presiden Jokowi sudah mengetahui pengadaan yang diajukan pihaknya. Hingga saat ini BMKG masih menunggu realisasi dari pemerintah.

 

Saksikan Video Pillihan Berikut Ini: 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.