Sukses

Curhatan Siswi SMK Bogor Sebelum Jadi Korban Pembunuhan

Vanessa Aurelia (17), sahabat mendiang Andriana Yubelia Noven Cahya (18), tak menyangka ajal menjemput karibnya itu dengan cara sangat mengenaskan.

Liputan6.com, Jakarta - Vanessa Aurelia (17), sahabat sekaligus teman sekolah mendiang Andriana Yubelia Noven Cahya (18) tak menyangka ajal menjemput karibnya itu dengan sangat mengenaskan.

Siswi kelas XII SMK Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat, ini tewas dibunuh dengan cara ditusuk di bagian dada oleh orang tak dikenal di gang samping kosannya di Jalan Riau, Kota Bogor, Selasa, 8 Januari 2019 sore.

Vanessa mulai akrab dengan Noven Cahya sejak indekos di Riau 44 dua tahun silam. Meski sama-sama satu sekolah dan duduk di bangku kelas XII, mereka berbeda jurusan. Vanessa jurusan perhotelan, sedangkan Noven desain busana.

Dua hari sebelum kejadian, Noven sempat mencurahkan isi hati (curhat) telah putus dengan pacarnya. Noven menjalani hubungan asmara dengan adik kelasnya bernama Jeremy hanya berjalan kurang lebih tiga bulan.

"Hari Minggu sempet bilang, Noven putus. Alasannya enggak boleh sama ayahnya," kata Vanessa, Kamis, 10 Januari 2019.

Selepas putus, kedua remaja tersebut terlihat baik-baik saja, tidak rasa benci ataupun dendam. Bahkan, satu sama lain masih sering berkomunikasi.

"Mantan terakhirnya (Jeremy) juga masih kontak-kontakan sama saya. Katanya masih ada di Bandung mau ikut pemakaman almarhumah," ucap gadis yang akrab disapa Inoy ini.

Noven juga pernah bercerita kepada dirinya jika dia sedang dekat dengan seorang pria yang baru dikenal di Facebook. Akan tetapi, hanya sebatas pertemanan di dunia maya.

"Itu waktu masih pacaran sama mantannya yang terakhir. Tapi cuma chat-chat aja, belum pernah ketemu. Sama mantan sebelumnya juga gitu, enggak ada masalah," ucap Vanessa.

Karena itu, ia mengaku sangat heran apa yang melatarbelakangi pelaku hingga tega menghabisi nyawa sahabatnya dengan keji. Beberapa hari sebelum kejadian pun dirinya tidak pernah melihat ada orang yang menguntit bahkan sampai mengawasi gerak-gerik korban.

"Setiap hari pulang pergi ke sekolah sama saya. Cuma waktu kejadian saya pulang lebih awal, tapi enggak langsung ke kosan. Pergi dulu ke swalayan. Nah, dia pulang sendiri," kata dia.

Gadis asal Cianjur, Jawa Barat, itu mengaku tidak merasakan firasat apa pun. Namun, ia tiba-tiba mendapat kabar duka dari temannya. Noven dibunuh orang tak dikenal di gang samping kosannya.

Bak tersambar petir di siang bolong, Vanessa langsung terkulai lemas tak berdaya setelah mendengar kabar tersebut. Hingga kini, ia masih syok dan tak percaya. Raut wajahnya masih terlihat sedih. Sebab, Vanessa sudah menganggap Noven seperti kakaknya. Noven selalu menasihati dirinya untuk selalu sabar setiap dirundung masalah.

"Kami juga punya mimpi sama. Kalau nanti sudah sukses mau join bisnis bareng. Kamu punya hotel, saya punya butik, jadi kalau ada orang nikah, nikahnya di hotel kamu dan bajunya bikin sama aku," ujar Vanessa meniru ucapan mendiang Noven.

Kabar kematian gadis kelahiran Bandung ini juga mengagetkan guru, alumni, khususnya teman-teman sekelasnya.

"Semua kaget, tidak percaya, dan terpukul," ungkap Benedicta Sarumaha, guru bahasa Indonesia di sekolah tersebut.

Semasa hidupnya, Noven Cahya dikenal sebagai pribadi yang baik, berprestasi dan mau bergaul dengan siapa saja tanpa pilih-pilih teman.

"Dari kelas satu selalu dapat ranking, makanya terpilih jadi pengurus OSIS," ucap Benecdita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polisi Masih Mencari Pelaku

Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser mengaku masih kesulitan mengungkap kasus penikaman yang menewaskan siswi SMK Baranangsiang, Bogor.

Hendri mengatakan, sulitnya kasus tersebut karena minim saksi di lokasi kejadian. Sedangkan wajah pelaku yang terekam CCTV hasilnya tidak maksimal sehingga polisi kesulitan identifikasi.

"Dari rekaman CCTV gambar wajahnya kurang jelas, jadi butuh waktu untuk mengidentifikasinya," kata Hendri.

Kini polisi masih menunggu tim dari Mabes Polri untuk mengetahui hasil identifikasi wajah pelaku dari rekaman CCTV.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.