Sukses

3 Tipu Daya Napi Merayu Brigpol DW hingga Beri Foto Seksi

Dengan segala bujuk rayu, Brigpol DW akhirnya dibuat jatuh hati dengan napi yang mengaku sebagai polisi berpangkat kompol.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa Brigpol DW? Dia adalah polwan cantik anggota Polisi Sabhara (Samapta Bhayangkara) yang bertugas di Polrestabes Makassar. Namanya mencuat setelah foto-foto vulgarnya viral di media sosial hingga berujung pemecatan.

Kisahnya berawal dari perkenalannnya dengan seorang pria di facebook. Lewat bujuk rayu, Brigpol DW dibuat jatuh hati dengan sosok pria yang mengaku sebagai polisi berpangkat kompol itu. 

Sang polwan yang diketahui telah bersuami itu bahkan rela memberikan foto-foto seksinya. Setelah mendapat yang diinginkan, pria tersebut memeras Brigpol DW. Dia bahkan mengancam akan menyebarluaskan foto vulgar jika tidak diberi uang.

Saat permintaan ditolak, foto-foto sensual Brigpol DW disebar di dunia maya dan jadi viral. Bahkan hingga berujung pemecetan dirinya sebagai anggota polisi.

Lantas, bagaimana cara pria yang merupakan narapidana kasus pembunuhan ini menjerat anggota Sabhara Polrestabes Makassar tersebut? 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengaku Jadi Polisi Berpangkat Kompol

Saat berkomunikasi dengan Brigpol DW lewat Facebook, narapidana ini mengaku sebagai perwira polisi berpangkat Kompol dan berdinas di Lampung.

Usai perkenalan itu, seperti dilansir dari Jawapos.com, Sabtu (5/1/2018), keduanya berlanjut dengan saling bertukar nomor handphone. Intens berkomunikasi, si pria mulai memberanikan diri menggoda. Dia meminta Brigpol DW mengirimkan foto sensual.

Ketika foto Brigpol DW terlanjur tersebar di dunia maya, dari sanalah, Polrestabes Makassar mulai menelusuri penyebarannya. 

Belakangan indentitas pelaku terkuak. Dia tidak berprofesi sebagai polisi, melainkan seorang narapidana yang terjerat kasus pembunuhan. Dia kini tengah menjalani hukuman penjara selama 10 tahun di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lampung. 

Kepada polisi, sang napi mengaku sengaja memalsukan identitas untuk mendekati DW. Di medsos, lelaki tersebut memasang foto orang lain dengan identitas polisi.

Sementara itu, Bripol DW juga harus menelan pil pahit akibat perbuatannya. DW pun disidang karena melanggar kode etik. Yang memberatkannya dia sudah punya suami dan anak.

 

3 dari 4 halaman

Sembunyikan Wajah saat Video Call

Untuk memikat DW dan menyembunyikan identitas aslinya, pria tersebut menyembunyikan wajahnya di tempat gelap ketika komunikasi lewat handphone berlanjut dengan video call.

Tak ada kecurigaan sedikit pun di benak DW saat itu. Hubungan jarak jauh mereka lewat facebook semakin intens. Pria itu bahkan meminta sang polwan berpose sensual.

Gayung pun bersambut. Brigpol DW mengirim video tak pantas kepada sang polisi gadungan.

Menurut Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabid Propam) Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) Kombes Hotman Sirait, Brigpol DW mengirim video bugilnya yang berdurasi 11 menit kepada napi yang menjadi teman dekatnya.

Saat dikonfirmasi, DW sendiri sudah mengakui video bugil itu.

"Nah, saat itu mungkin habis mandi, direkamlah oleh pria itu," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Polisi Wahyu Dwi Ariwibowo. 

4 dari 4 halaman

Merayu Minta Foto Seksi

Tak hanya video, pelaku juga mencoba merayu Brigpol DW untuk mengirim foto-foto seksinya. Dengan segala bujuk rayu, Brigpol DW benar-benar dibuat jatuh hati kepada napi yang mengaku sebagai polisi itu.

Dari sumber kepolisian yang berhasil dihimpun Merdeka.com, Polwan ini berfoto selfie. Fotonya seksi hampir setengah bugil.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Polisi Wahyu Dwi Ariwibowo saat ditemui Kamis, 3 Januari di Masjid Polrestabes membenarkan soal foto selfie yang seksi itu. Disebutkan, foto selfie polwan ini sudah melanggar kode etik yang tidak layak bagi anggota Polri.

"Iya pelanggaran etik karena selfi mengarah ke kegiatan asusila oleh yang bersangkutan (Brigpol DW)," kata Wahyu Dwi Ariwibowo.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.