Sukses

Ini 2 Cara Efektif Tangkap Teroris Ali Kalora Cs?

Pengamat terorisme pun menilai, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk meringkus Ali Kalora Cs.

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian telah berhasil mengidentifikasi pelaku pembunuhan disertai mutilasi serta penembakan anggota polisi di Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah. Pelaku diketahui sebagai kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora yang sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kepolisian.

Saat pencarian, petugas kepolisian juga berhasil menemukan sejumlah amunisi dan tiga buah bom lontong. Polri bahkan menerjunkan dua Satuan Setingkat Peleton (SST) Brimob untuk mencari kelompok teroris pimpinan Ali Kalora tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, saksi kunci telah diamankan dan mengonfirmasi pelaku mutilasi. Pembunuh sekaligus pemutilasi warga sipil berinisial RB alias A (34) berjumlah empat orang.

"Pelakunya sudah teridentifikasi atas nama I, N, AD, kemudian satu lagi saksi tak kenal nama, tapi ciri fisik dikenal, adalah DPO dengan ciri-ciri pendek dan gemuk," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 3 Januari 2019.

Namun hingga kini, kelompok teroris belum berhasil ditangkap. Pengamat terorisme pun menilai, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk meringkus Ali Kalora Cs.

Berikut 2 cara menangkap yang dinilai efektif menangkap kelompok teroris Ali Kalora dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1. Soft Approach

Pengamat terorisme Ali Fauzi menilai pemberangusan kelompok teroris Ali Kalora Cs di Poso tak lagi efektif dengan kontak senjata. Dia meyakini jika pendekatan tanpa kekerasan atau soft approach akan lebih berdampak untuk membuat mereka angkat tangan dan kembali ke NKRI.

"Saya kira lebih bermanfaat upaya bernegosiasi, ke alim ulama, tokoh masyarakat dan mengimbau kepada mereka (kelompok teror) untuk menghentikan aksi sporadis ini," kata Ali kepada Liputan6.com, Kamis, 3 Januari 2019.

 

3 dari 3 halaman

2. Membujuk

Selain itu, pengamat terorisme Ali Fauzi juga melihat cara yang efektif dengan membujuk eks kombatan atau kelompok teror menyerah dan turun gunung dari tempat persembunyiannya.

"Upaya mendekat kepada eks kombatan dan merayu mereka yang ada di atas (wilayah perbukitan) supaya tak lagi melakukan aksi merugikan bagi keamanan Poso dan Indonesia," kata dia

"Jadi negosiasi untuk turun menyerah dan kalau dihukum tidak berat. Hal ini mereka bisa pertimbangkan, karena yang jadi kekhawatiran kalau mereka turun gunung akan dihabisi," jelas Ali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.