Sukses

Minimnya Edukasi Bencana bagi Warga di Zona Merah

Sekretaris Desa Sirnaresmi, Vilka Mandala, mengatakan kebanyakan warga bukan tak mau pindah dari tempat tinggalnya. Tetapi edukasi kepada warga Sirnaresmi soal mitigasi bencana belum ada. Sehingga masyarakat desa masih awam.

Liputan6.com, Jakarta Jawa Barat disebut sebagai wilayah zona rawan bencana. Baru-baru ini, Kabupaten Sukabumi tepatnya kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi ludes dihantam longsor. Namun sebagian warga setempat masih memilih tinggal dan hidup berdampingan dengan daerah rawan bencana.

Sekretaris Desa Sirnaresmi, Vilka Mandala, mengatakan kebanyakan warga bukan tak mau pindah dari tempat tinggalnya. Tetapi edukasi kepada warga Sirnaresmi soal mitigasi bencana belum ada. Sehingga masyarakat desa masih awam.

"Pendidikan atau mitigasi warga belum mengetahui apakah ini zona merah atau rawan apa, mereka belum terdidik untuk itu," kata Vilka di kantor Kepala Desa Sirnaresmi, Kamis (3/12/2019).

Dia mengaku, pemerintah desa setempat belum mempunyai data akurat untuk area-area rawan longsor, banjir dan musibah lainnya. Sementara pemerintah daerah juga belum memberikan pendidikan maupun pelatihan tentang mitigasi bencana.

"Ini baru pertama (bencana longsor), tapi sebelumnya sudah pernah longsor-longsor kecil sering karena memang kultural di wilayah kita perbukitan dan pegunungan jadi rawan longsor," ucap dia.

Di sisi lain, dia mengungkapkan masyarakat setempat sengaja tinggal di daerah tersebut karena ingin mencari sumber mata air. Serta cocok untuk bertani yang menjadi kebiasaan para warga desa.

"Jadi yang dekat sumber mata air kita jadikan pemukiman, memang sebetulnya ibaratnya pola hidup kita memang bertani kita mencari wilayah yang cocok untuk kita dalami," terangnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ingin Direlokasi

Lebih jauh, pasca kejadian longsor, para warga kampung desa sekitar memang ingin direlokasi namun belum ada arahan dari pemerintah daerah. Pemerintah desa pun setuju bila relokasi dilakukan supaya masyarakat desa lebih aman.

"Yang pasti dari warga sendiri ketika kita tanya, memang ingin direlokasi. Mereka trauma, mungkin takut juga kejadian longsor terulang jika tidak direlokasi, tapi saya pribadi atas nama pemerintah desa inginnya direlokasi saja karena lebih baik menghindar, kita cari tempat yang aman yang bisa juga untuk bertani," dia menandaskan.

Diketahui, Desa Sirnaresmi di kampung Cimapag, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dihantam bencana longsor pada Senin (31/12). Kini, masyarakat Desa Sirnaresmi yang selamat dari bencana tinggal dirumah sanak saudara. Selain itu, lokasi yang terbilang rawan longsor lain di kawasan ini adalah Desa Ciptagelar dan Desa Ciptamulya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.