Sukses

20 Korban Longsor di Sukabumi Belum Ditemukan

BPBD Sukabumi merilis nama 20 orang yang menurut laporan keluarga dan kerabat mereka belum ditemukan.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyatakan, 20 warga terdampak bencana tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, belum ditemukan hingga Kamis pagi.

BPBD Sukabumi merilis nama 20 orang yang menurut laporan keluarga dan kerabat mereka belum ditemukan pascabencana tanah longsor 31 Desember 2018. Mereka adalah Sukiat, Enah, Madtuha, Aryanah, Elni, Sugandi, Adsih, Emah, Mirha, Armi, Suyeti, Asep, Serli, Ecih, Lina, Ruhesih, Mulyani, Adsa, Miah dan Andra.

"Nama korban yang belum ditemukan tersebut merupakan hasil laporan dari warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya setelah bencana tanah longsor yang melanda Desa Sirnaresmi," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman seperti dikutip Antara, Kamis (3/1/2019).

Sementara 13 korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan sudah diidentifikasi meliputi Hendra (38), Sasa (4), Ukri (50), Riska (27), Rita (15), Yanti (38), Ahudi (60), Suryani (35), Jumhadi (47), Yarni (26), Sukiman (75), Umih (70), dan Enda (43).

Pada hari ketiga upaya pencarian, tim SAR gabungan beranjak ke lokasi tempat korban tertimbun longsoran tanah dan menyiapkan alat berat untuk menyingkirkan puing rumah, lumpur, dan material longsoran.

Selama upaya pencarian, tim evakuasi mesti waspada karena hujan sewaktu-waktu bisa turun dan memicu tanah longsor.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perjalanan Kereta Tertahan

Sementara itu, perjalanan kereta api tujuan Bogor-Sukabumi harus tertahan lantaran terjadi longsor di Kampung Bantar Panjang, Desa Cibalung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Longsor yang terjadi Selasa lalu sekitar pukul 15.30 WIB, menyebabkan rel sepanjang 10 meter menggantung akibat tanahnya ambles tergerus saat diguyur hujan deras kurang lebih 3 jam.

"Kejadian tanah longsor di jalur rel sudah diaporkan ke PT KAI," kata Camat Cijeruk Hidayat Saputradinata saat dihubungi.

Ia menuturkan, kejadian ini mengakibatkan terganggunya perjalanan KA Pangrango tujuan Sukabumi-Bogor dan relasi perjalanan tertahan di Stasiun Maseng.

"Jalur terjadi longsor sesudah hujan besar cukup lama dan kereta tidak bisa melintas," terang Hidayat.

Ia menambahkan tidak ada kerusakan rumah karena lokasi longsoran berada di antara tebing dan bibir Sungai Cisadane sedalam kurang lebih 25 meter.

"Tida ada. Letaknya jauh dari permukiman warga," kata dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.