Sukses

Karyawan RSUD Tarakan Korban Tsunami Dapat Santunan Total Rp 286,5 Juta

Sebanyak 55 karyawan RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, menjadi korban tsunami Selat Sunda pada Sabtu, 22 Desember 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 55 karyawan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat, menjadi korban tsunami Selat Sunda pada Sabtu, 22 Desember 2018.

Direktur Utama Bank DKI Wahyu Widodo menyerahkan bantuan atau santunan untuk pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan Jakarta Pusat yang menjadi korban Tsunami di Pantai Anyer baik yang meninggal ataupun luka-luka.

"Baru ter-update jumlah korban meninggal tercatat sebanyak 26 (korban), tapi ternyata nambah menjadi 27 orang. Total bantuan dari karyawan Bank DKI Rp 286,5 juta," kata Wahyu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (27/12/2018).

Dia menjelaskan, korban meninggal dunia diberikan santunan masing-masing sebesar Rp 7,5 juta sedangkan korban yang luka-luka diberikan bantuan sebesar Rp 3 juta.

"Kami berusaha untuk bisa membantu dalam bentuk apa yang bisa kami bantu. Jangan dilihat jumlahnya, sebagai rasa empati dari kami sebagai sesama bagian dari Pemprov DKI," ucapnya.

Sebelumnya, saat peristiwa tsunami sekitar 80 karyawan RSUD Tarakan tengah mengikuti acara gathering di Pantai Carita, Banten. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Masih Bertambah

Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda masih terus bertambah. Data terbaru pada Rabu (26/12/2018) pukul 14.00 WIB menyatakan, korban meninggal saat ini mencapai 430 jiwa.

"Data kami hari ini jumlah korban meninggal dunia 430 jiwa, jumlah korban luka masih 1.485 jiwa, masih hilang 154 jiwa," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPBl Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu, (26/12/2018).

Menurut Sutopo, hasil ini masih berupa data sementara. Jangkauan Tim SAR gabungan masih terus mencari korban hilang yang diduga masih berada di wilayah terisolir seperti di Kecamatan Sumur. "Ini data sementara kemungkinan akan bertambah jumlah korban," jelas Sutopo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.