Sukses

Top 3 News: Video Air Laut di Merak Surut 7 Meter Hoaks

Top 3 news, dalam video tersebut diperlihatkan kepanikan warga setelah mendengar informasi air laut bakal surut 7 meter di Pelabuhan Merak usai tsunami menerjang Banten.

Jakarta - Top 3 news, usai tsunami menerjang wilayah Banten dan Lampung, sejumlah kabar miring atau hoaks sempat kembali memancing kepanikan warga yang baru saja tertimpa musibah.

Hoaks pertama, dikabarkan akan terjadinya tsunami susulan. Saat itu warga di wilayah pesisir Carita, Pandeglang dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi. 

Dan belum lama ini sebuah video berjudul "Merak Siaga 1 Laut Surut" beredar di media sosial dan viral. Dalam video tersebut diterangkan air laut akan surut pada hingga 7 meter di Pelabuhan Merak.

Belakangan Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi Priadinata membantah informasi tersebut.

Lalu, bagaimana kondisi terkini Gunung Anak Krakatau usai terjadinya tsunami Selat Sunda?

Hingga Senin dini hari, 24 Desember 2018, Anak Gunung Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan masih mengeluarkan asap hitam dengan intensitas tebal.

Selain itu, suara dentuman pun masih terus terdengar dari Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau (PGA). 

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Selasa, 25 Desember 2018: 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Polisi: Air Laut di Merak Surut hingga 7 Meter, Hoaks

Video yang memperlihatkan kepanikan warga karena adanya informasi air laut akan surut hingga 7 meter di Pelabuhan Merak, Banten, beredar. Video tersebut berdurasi 46 detik dan bertuliskan, "Merak Siaga 1 Laut Surut".

Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi Priadinata membantah informasi tersebut. Menurut dia, ombak tinggi yang terjadi di Merak diduga karena cuaca yang saat ini tidak bersahabat.

"Anginkan belakangan ini kencang, jadi ombak juga agak kencang," kata Edy.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. 2 Fakta Kondisi Terakhir Gunung Anak Krakatau Usai Tsunami Selat Sunda

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan tsunami yang menerjang Banten dan Lampung pada Sabtu, 22 Desember 2018 dipicu oleh erupsi vulkanik Gunung Anak Krakatau.

BMKG mencatat, kekuatan tremor Gunung Anak Krakatau yang memicu tsunami memiliki kekuatan setara magnitudo 3,4. Hal ini seperti disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Lalu, bagaimana kondisi terkini Gunung Anak Krakatau usai terjadinya tsunami Selat Sunda?

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Anak Krakatau Terus Erupsi, BNPB Minta Warga Waspada Tsunami

Gunung Anak Krakatau terus mengeluarkan lava pijar, usai erupsi yang memicu longsor dan tsunami di Selat Sunda, Sabtu 22 Desember 2018. Jika longsor lagi, potensi tsunami susulan di sekitarnya, masih ada.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, erupsi Gunung Anak Krakatau mulai intens terjadi sejak Juni 2018. Gunung api tersebut melontarkan lava pijar serta abu vulkanik terus-menerus.

Oleh karena itu, radius 2 kilometer dari puncak kawah ditetapkan menjadi zona berbahaya selama status waspada.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.