Sukses

Tsunami Selat Sunda, BNPB Minta Pemda Segera Inventarisasi Kerusakan

Data itu nantinya digunakan untuk pemulihan atau prabencana tsunami, di Kabupaten Pandeglang.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta Pemerintah Kabupaten Pandeglang segera melakukan inventarisasi daerah terdampak tsunami dan kerugiannya.

Data itu nantinya digunakan untuk pemulihan atau prabencana tsunami, di Kabupaten Pandeglang, sebagai daerah terparah terjangan gelombang tersebut.

"Segera dibuat laporannya dan sampaikan ke BNPB ditetapkan dengan SK Bupati, sehingga kami dapat segera menyiapkan untuk rehabilitasi dan perbaikan," kata Kepala BNPB, Willem Rampangilei, di Posko Komando Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018).

Dia mengaku telah mendapatkan perintah dari Presiden Jokowi, untuk menangani tanggap darurat dan pemulihan pascabencana tsunami Selat Sunda.

"Kita akan terus memfokuskan evakuasi, sambil menginventarisasi semua daerah yang terdampak Tsunami," ujar Willem.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantuan

BNPB juga memberikan bantuan berupa makanan cepat saji 414 paket, 1.098 paket lauk, tambahan giji 522 paket, kantong mayat 100 set, tenda pengungsi 10 set, rumah sakit lapangan satu, serta uang tunai Rp 500 juta.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) pun turut serta memberikan bantuan bagi korban tsunami Selat Sunda, di Banten, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Bantuannya berupa dana sebesar Rp. 12 juta, air Mineral 50 karton, beras 300 karung, mie instan 250 karton, minyak goreng 90 karton, bahan makanan sosis 50 karton, Biskuit 40 karton, Susu UHT 145 karton, Sarden 20 karton, Gula Pasir 25 karton, dan Pempers 30 karton.

"Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian PT KAI kepada para masyarakat yang sedang dirundung duka, karena bencana tsunami yang melanda," kata R. Ruli Adi, Direktur SDM dan Umum PT KAI Persero, Selasa (25/12/2018).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.