Sukses

Gubernur Papua Minta Tak Ada Aparat di Nduga saat Natal, Ini Kata Kapolri

Gubernur Papua Lukas Enembe meminta Presiden Jokowi menarik semua pasukan atau personel TNI-Polri dari Kabupaten Nduga pada perayaan Natal 2018 dan tahun baru.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Papua Lukas Enembe meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menarik semua pasukan atau personel TNI-Polri dari Kabupaten Nduga pada perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menanggapi singkat permintaan tersebut.

"Natal yang penting cooling saja. Saya kan mantan (Kapolda) di sana," singkat Tito usai meninjau keamanan misa di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Senin (24/12/2018) malam.

Dia menegaskan, hal terpenting yang dilakukan Polri pada saat Nataladalah untuk menjaga situasi tetap tenang. "Cooling down saja," kata Tito.

Sebelumnya, Gubernur Lukas menilai hadirnya personel TNI dan Polri di Nduga kurang tepat jelang waktu perayaan Natal. Dia ingin wilayah Nduga terbebas dari aparat di Hari Natal.

"Sehingga ada baiknya ditarik dari Kabupaten Nduga. Masyarakat mau merayakan Natal. Ini momen Natal, tidak boleh ada TNI dan Polri di sana (Nduga)," ucap Lukas setelah mengikuti rapat Paripurna V di Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), di Kota Jayapura, seperti diberitakan Kantor Berita Antara, Kamis 20 Desember 2018.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kapolri Pastikan Malam Natal Aman

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis memantau sejumlah gereja di malam Natal, Senin 24 Desember 2018. GPIB Paulus Menteng menjadi persinggahan pertama.

Tito mengatakan kedatangannya ini untuk memberikan jaminan bahwa umat kristiani dapat menjalankan ibadah dengan aman.

"Saya bawa Panglima sengaja datang hadir di tengah bapak ibu untuk meyakinkan bapak ibu bisa melakukan ibadah dengan aman dan lancar kita akan melakukan pengamanan. Puji tuhan hingga hari ini belum ada persitiwa yang menganggu ibadah rangkaian natal tahun baru," kata Tito dalam sambutannya di GPIB Paulus, Jakarta Pusat, Senin.

Tito berkaca pada perstiwa pada 2000, di mana sejumlah gereja mengalami serangkaian serangan bom pada malam Natal. Juga, beberapa ormas melakukan sweeping.

Pada 2018 ini, dia memastikan bakal aman. Tito menyebut sudah jauh-jauh hari melakukan rapat pengamanan bersama unsur TNI, serta masyarakat termasuk umat Islam seperti Banser. Tidak cuma untuk pengamanan Ibu Kota tapi juga seluruh Indonesia.

"Kami terus bersama-sama Panglima kerja keras di seluruh Indonesia akan kerja terus. Silakan bapak ibu menikmati kedamaian cinta kasih Natal," ucap Kapolri.

Pada kesempatan ini, Tito juga mengungkit bencana Tsunami Selat Sunda yang menimpa masyarakat Banten dan Lampung. Dia menitipkan kepada jemaat untuk mendoakan masyarakat yang tertimpa musibah

"Hal ini justru membuat kita makin kuat sebagai bangsa. Bangsa kita bangsa unik jarang negara bangsa yang sangat diverse beda suku agama itulah Indonesia karena itu jaga toleransi perbedaan tersebut itu bukan pemisah," ujarnya

"Selamat natal 2018 dan tahun baru sebentar lagi kita akan lalui. 2019 semoga Tuhan memberikan terbaik," tandas Tito. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga mengucapkan selamat hari Natal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.