Sukses

Kapal Patroli Bakamla Dikerahkan Cari Korban Tsunami Selat Sunda

Jumlah korban meninggal dunia akibat gelombang tsunami Selat Sunda,Sabtu 22 Desember malam masih sementara dan ada kemungkinan bertambah.

Liputan6.com, Jakarta - Kapal patroli milik Bakamla KN Belut Laut-4806 ikut serta dalam pencarian dan pertolongan Search and Rescue (SAR) korban tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu, 22 Desember 2018 pukul 21.00 WIB.

Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerrochman memerintahkan Direktur Operasi Laut Laksamana Pertama Bakamla Nursyawal Embun untuk segera mengerahkan unsur kapal patroli dan membentuk Tim Satuan Tugas khusus guna membantu proses pencarian dan pertolongan terhadap korban tsunami.

Dia menjelaskan saat itu, KN Belut Laut-4806 sedang melaksanakan tugas operasi di sekitar perairan Laut Jawa langsung bergerak menuju lokasi bencana.

"Sejak Minggu pagi, kapal patroli Bakamla yang dikomandani Letkol Bakamla Heni Mulyono itu sudah berada di Perairan Banten untuk melakukan bantuan SAR," kata Taufiqoerrochman dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (25/12/2018).

Selain kapal patroli, kata dia, pihaknya juga mengerahkan satuan tugas khusus yang terdiri dari dua Tim Unit Reaksi Cepat Laut (URCL) yang beranggotakan 14 personel yang memiliki kualifikasi penyelam SAR permukaan dan bawah air.

Tak hanya itu, lanjut Taufiqoerrochman, tim URCL diperkuat dengan dua unit kendaraan air cepat Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB) serta sarana dan prasarana pendukung SAR lainnya.

"Minggu siang sekitar pukul 15.00 Wib, satu tim URCL bergerak dari Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT 2) Tanjung Priuk, menuju Perairan Banten," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jumlah Korban Bertambah

Sementara itu, Badan SAR Nasional (Basarnas) mencatat 334 orang meninggal dunia akibat gelombang tsunami yang menerjang perairan Selat Sunda, Provinsi Banten, Sabtu 22 Desember malam. Jumlah itu masih sementara dan ada kemungkinan bertambah.

Fahrizal, petugas pendataan dan komunikasi Basarnas di Posko Labuan, Pandeglang, Senin (24/12/2018) mengatakan, jumlah korban meninggal dunia ini meningkat dari sebelumnya yang tercatat 252 orang meninggal dunia, 757 luka-luka, dan 30 hilang.

3 dari 3 halaman

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini