Sukses

Jakpro Galang Dana Bantu Korban Bencana Tsunami Selat Sunda

Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan merupakan kabupaten yang terdampak langsung dari musibah tsunami Selat Sunda pada Sabtu 22 Desember 2018, sekitar pukul 21.00 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyampaikan belasungkawa atas musibah bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu 22 Desember 2018, sekitar pukul 21.00 WIB. Dalam peristiwa itu, ratusan orang meninggal dunia akibat bencana ini.

"Para korban tidak sendirian, kami dan kita semua ada di sisi yang sama dalam kesedihan,” kata Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (23/12/2018).

Dwi turut menyampaikan dukungan doa atas nama segenap keluarga besar Jakpro Group. Pihaknya memastikan ambil bagian pada peran yang sesuai dengan kemampuan.

"Kami siap menginisiasi solidaritas sebagai bentuk empati. Kami punya rekan-rekan sesama BUMD di DKI Jakarta, punya banyak kawan mitra kerja, dan korporasi kami di Jakpro Group bisa bersama-sama menggalang dukungan untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak musibah,” ucapnya.

Dia menjelaskan, pihaknya membuka 'Kotak Empati' dimulai dari Jakpro Group kemudian lintas BUMD dan mitra kerja. Kata Dwi, dana dikumpulkan langsung ke rekening independen kegiatan sosial kemanusiaan.

"Sekalipun libur panjang menjelang Natal dan cuti bersama, kotak itu dapat diakses setiap hari. Konfirmasi pengumpulan donasi dapat dikoordinasikan melalui kontakcorporate.secretary@jakartapropertindo," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Terus Bertambah

Sebelumnya, jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah pantai di Selat Sunda terus bertambah. Data sementara yang dihimpun posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu (23/12/2018) pukul 16.00 WIB, tercatat 222 orang meninggal dunia.

"222 Orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Saksikan video pilihan di bawah ini 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.