Sukses

3 Korban Tewas karena Tsunami Asal Tangerang Dimakamkan

Tiga korban tsunami Selat Sunda di Anyer, Banten, yang merupakan warga Tangerang, mulai dimakamkan oleh keluarga.

Liputan6.com, Tangerang - Tiga korban tsunami Selat Sunda di Anyer, Banten, yang merupakan warga Tangerang dimakamkan oleh pihak keluarga. 

Seperti dua warga Kampung Nagrek, Desa Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang yang menjadi korban meninggal dunia, setelah tsunami yang menerjang wilayah pesisir Pantai Banten.

Para korban yakni, Fahrurizal dan Endi Mulyadi, keduanya meninggal dunia saat touring bersama rekan-rekannya dari perkumpulan motor RX King.

"Kedua korban masih ada ikatan keluarga dan belum berkeluarga, mereka bersama rekan-rekannya ada acara motor ke Pantai Anyer," kata Tatang, salah seorang kerabat kedua korban di kediamannya di Balaraja, Minggu (23/12/2018).

Tatang menjelaskan, sekitar 25 orang mengikuti rombongan motor tersebut untuk touring. Namun, hanya dua yang menjadi korban meninggal karena tsunami. Sementara yang lainnya mengalami luka dan saat ini berada di salah satu puskesmas wilayah Anyer.

Kedua korban pun dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah, tak ada hal yang menjanggal saat keduanya berangkat untuk touring.

"Semuanya biasa saja, nggak ada yang janggal, mereka pergi juga memang direncanakan sudah lama dalam rangka liburan akhir tahun," ungkap Tatang.

Kedua jenazah korban tsunami pun telah dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Nagrek, Balaraja setelah tiba di rumah duka pada pukul 09.00 WIB.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anak Ketua MUI Karawaci Jadi Korban

Sementara suasana duka juga menyelimuti keluarga Juhdi Suminta, Ketua MUI Kecamatan Karawaci. Pasalnya, anak bungsunya, Mudrik Sudrajat (31) menjadi korban tewas dalam kejadian tsunami di Pantai Anyer. 

Warga RT 03/03, Kampung Karawaci Ilir, Tanah Gocap, Karawaci, Kota Tangerang tersebut diketahui merupakan pegawai Kecamatan Gembor, Kota Tangerang yang tengah akan mengikuti arisan keluarga di salah satu Villa di Pantai Anyer. 

"Kami berangkat Sabtu (22/12/2018) sore menuju Pantai Anyer, berkumpul sekaligus berlibur bersama keluarga besar," kata Juhdi Suminta, ayah korban, Minggu (23/12/2018).

Ketua MUI Kecamatan Karawaci itu juga menjelaskan, dirinya bersama keluarga besarnya terseret ombak tsunami Selat Sunda saat berada di dalam villa. Namun nahas bagi Mudrik, anak bungsu Juhdi merenggang nyawa dan ditemukan di bibir pantai.

"Saya juga mengalami luka robek di bagian kaki dan keluarga yang lain mengalami patah tulang," ungkapnya.

Mudrik merupakan pegawai Puskesmas Gembor, Periuk, Kota Tangerang. Korban meninggalkan istrinya bernama Anis (30) serta anaknya Rakhil (6). Hingga kini para tetangga dan kerabat Mudrik terus berdatangan ke rumah duka untuk mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Tsunami melanda wilayah pesisir Banten tepatnya Pandeglang dan Serang pada Sabtu, 22 Desember 2018 pukul 21.27 WIB.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.