Sukses

Masjid dan Musala Bogor Diduga Dibakar, Polisi Tangkap 1 Orang

Pelaku pembakaran masjid dan musala diduga mengalami masalah kejiwaan.

Liputan6.com, Bogor - Polisi masih menyelidiki kasus pembakaran masjid dan musala di Kampung Sumur Wangi Lamping, Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.

Seorang pemuda yang dicurigai sebagai pelaku pembakaran Masjid Jami Nurul Huda dan Musola At-Taqwa sudah diamankan polisi, Kamis (13/12/2018) siang.

"Satu orang diamankan siang tadi," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Ulung Sampurna Jaya, Kamis (13/12/2018).

Merujuk keterangan warga, lanjut Ulung, seorang pria bernama Kiki S dicurigai sebagai pelakunya. Saat masih menetap di kampung tersebut kebiasaan Kiki kerap membakar benda termasuk peralatan ibadah.

"Kita dapat informasi dari masyarakat sekitar situ dia tidak waras. Dari rangkaian-rangkaian sebelumnya dia sering ngebakar-ngebakar itu," kata dia.

Namun begitu, pihak kepolisian belum bisa mengambil kesimpulan bahwa pemuda itu yang membakar dua tempat ibadah di lokasi dan waktu yang sama. Selain itu, tidak ada saksi yang melihat orang sedang menyulut api atau berada di tempat kejadian perkara.

"Yang bersangkutan juga belum diperiksa, baru diamankan tadi. Kita juga sedang lidik kemungkinan dibakar atau terbakar," ujar Kapolres.

Pihak kepolisian juga rencananya akan membawa Kiki ke RS Marzoeki Mahdi Bogor untuk memeriksakan kondisi kejiwaannya.

Menurut keterangan warga, Kiki mengalami gangguan kejiwaan akibat mendalami ilmu kebatinan saat dia masih remaja.

Namun, pada tahun 2016 ia bersama orangtuanya pindah rumah ke Ciseeng, Kabupaten Bogor. Setelah itu, dia tidak pernah bermain lagi ke Kampung Sumur Wangi Lamping.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diduga Sengaja Dibakar

Tokoh agama setempat, Ustad Alamsyah mensinyalir dua tempat ibadah yang lokasinya berdekatan sengaja dibakar orang. Sebab, tidak ada kerusakan pada jaringan listrik.

"Saat kebakaran enggak ada yang korslet. Listrik musala masih nyala. Di masjid juga aliran listrik dimatikan begitu api membesar," kata dia.

Selain itu, karpet, tumpukan alquran, partisi dari kayu jati dan peralatan lainnya tidak mungkin terbakar jika hanya menggunakan pemantik api saja.

"Sangat janggal. Api juga ada di dua titik, satu di mimbar, satu lagi di gudang," terang Alamsyah.

Namun begitu, dirinya tidak mencium bau sejenis bahan bakar. Dia juga tidak melihat adanya jejak kaki maupun alat yang digunakan untuk membawa bahan bakar.

"Semua bersih. Cuma memang 30 menit sebelum kejadian saya sempat mendengar suara seperti ada yang buka pintu musola. Tapi waktu itu saya enggak curiga," kata Alamsyah, yang rumahnya berdampingan dengan musola.

Isep Darsono Ketua DKM Masjid Jami Nurul Huda mengatakan, dirinya baru mengetahui setelah api sudah membesar di gudang dan mimbar masjid.

Tetapi, api berhasil dipadamkan warga sehingga tidak sampai melahap tempat ibadah tersebut. Akibat kejadian ini karpet, alquran, alat pengeras suara, partisi dari kayu jati, dan sajadah hangus terbakar.

"Dugaan sih dibakar, tapi belum tahu siapa pelakunya. Karena benda yang terbakar letaknya jauh dari aliran listrik, dan tidak ada panel yang korslet," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.