Sukses

Nasdem: Pembuat Hoaks Jokowi Selain La Nyalla Juga Harus Mengaku

Taufiq meminta, semua pihak yang membuat berita hoaks tentang Jokowi untuk mengakui kesalahannya.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Politikus Partai Gerindra La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta maaf karena telah menuding Presiden Jokowi bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Kata dia, semua dilakukan karena Gerindra adalah partai oposisi.

Sebagai salah satu partai pendukung pemerintahan, Anggota Dewan Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi angkat bicara. Dia pun meminta semua pihak yang membuat berita hoaks tentang Jokowi untuk mengakui kesalahannya selama ini.

"Saya berharap orang yang membuat hoaks itu gentle seperti Pak La Nyalla yang memgakui itu hoaks," kata Taufiqulhadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/12/2018).

Menurut dia, dalam kontestasi ini jangan lagi menggunakan isu hoaks. Anggota Komisi III ini mengapresiasi pengakuan La Nyalla.

"Sehingga dengan demikian kita tidak menggunakan isu hoaks. Karena sudah jelas-jelas diakui sendiri," ungkap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dimaafkan Jokowi

Sebelumnya, La Nyalla meminta maaf atas ulahnya menyebar isu Jokowi PKI.

"Termasuk isu-isu Jokowi keturunan dan pendukung PKI saat Pilpres yang lalu," kata La Nyalla kepada wartawan di Surabaya seperti dikutip Antara, Minggu, 8 Desember 2018.

Dia menjelaskan sikapnya saat menjadi oposan sekaligus meminta maaf karena telah terlibat dalam menyebarkan opini negatif terhadap sosok Jokowi pada saat Pilpres 2014 silam.

Setelah mendengar klarifikasi dan permintaan maafnya, kata La Nyalla, Jokowi mengaku sudah tidak menanggapi fitnah-fitnah seperti itu.

"Sudahlah Bang Nyalla, saya sudah tidak menanggapi lagi fitnah-fitnah seperti itu," kata Jokowi ditirukan La Nyalla.

Di akhir pertemuan, Jokowi mengucapkan terima kasih atas dukungan La Nyalla. Bahkan Jokowi sempat membaca berita seputar tekad La Nyalla, yang juga calon anggota DPD RI itu untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Madura dalam Pilpres 2019.

Reporter: Sania Mashabi

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.