Sukses

Polsek Ciracas Dibakar, Polri Serahkan Penanganan ke Polda Metro

Pembakaran Polsek Ciracas diduga disebabkan ketidakpuasan terhadap pengusutan kasus pengerotokan anggota TNI.

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur dibakar, Rabu (12/12/2018) dini hari. Perusakan dilakukan sekelompok massa yang diduga tak puas dengan pengusutan kasus pengeroyokan terhadap dua anggota TNI.

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan, saat ini kasus pembakaran Polsek Ciracas ditangani oleh Polda Metro Jaya.

"Sudah dalam penyelidikan Ditkrimum dan Polres Jaktim," katanya kepada Merdeka, Rabu (12/12/2018).

Berdasarkan informasi, ada sembilan unit mobil di sekitar Polsek Ciracas juga ikut dibakar dalam peristiwa tersebut. Sementara itu, tujuh narapidana penahanannya dipindah ke rutan Polda Metro.

Dedi belum bisa memastikan, apakah tujuh orang itu adalah pelaku pemukulan terhadap TNI atau lainnya. "Saya itu belum ada informasi," katanya.

Sebelumnya, anggota TNI Angkatan Laut (AL), Komarudin (47) menjadi korban pengeroyokan beberapa petugas parkir di depan Toko Arundina, Ciracas, Jakarta Timur pada Senin (10/12/2018).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengeroyokan

Kejadian tersebut bermula saat Komarudin yang sedang mengenakan pakaian dinas TNI AL bersama anaknya hendak makan di warung dekat toko Arundina, Cirasas. Saat hendak memarkir sepeda motornya, sang anak memberi tahu kepada Komarudin jika knalpot motor tersebut berasap.

Pada saat Komarudin memeriksa mesin sepeda motor miliknya, salah seorang oknum tukang parkir menggeser motor tersebut hingga membentur kepalanya. Alhasil, sang juru parkir mendapat teguran dari Komarudin.

"Namun anak parkir tidak terima hingga terjadi cekcok mulut yang kemudian mengundang perhatian teman-teman tukang parkir lainnya, dan mengeroyok Kapten Komarudin," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol. Tony Surya Putra saat dikonfirmasi, Selasa (11/12).

"Diduga dikeroyok oleh 7 sampai 9 orang," sambungnya.

Reporter; Ronald 

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.