Sukses

E-KTP Tercecer di Duren Sawit, Dirjen Dukcapil Audiensi ke Bareskrim Polri

Dia memastikan temuan e-KTP tercecer ini tidak akan mempengaruhi data pemilih untuk Pemilu 2019 nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrullah mendatangi Bareskrim Polri di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2018). Kedatangan Zudan ini untuk membahas penemuan e-KTP yang tercecer di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Zudan tak menyampaikan secara rinci tujuan kedatangannya ke Bareskrim. Dia hanya menyampaikan dirinya membahas hal berkaitan e-KTP. Untuk membahas temuan ini, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Badan Intelijen Negara (BIN).

"Membahas semua konfigurasi tentang KTP elektronik semuanya," kata dia.

Dia memastikan temuan ini tidak akan mempengaruhi data pemilih untuk Pemilu 2019. Karena data yang diserahkan ke KPU berupa DP4, bukan data fisik dalam bentuk e-KTP.

Sebelumnya KTP elektronik ditemukan di Duren Sawit. Kepingan dokumen negara tersebut dimasukkan dalam karung.

E-KTP tercecer tersebut dicetak pada tahun 2011, 2012, dan 2013.

"Ndak mempengaruhi karena data kita serahkan itu DP4. Kalau itu kan fisik KTP dan blangko jadi enggak ada pengaruhnya secara data aman semua, tidak ada data yang jebol," ujar Zudan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Soal Penemuan Sekarung E-KTP

Sekelompok anak kecil siang itu tengah asyik bermain bola di Pondok Kopi, Duret Sawit, Jakarta Timur, Sabtu 8 Desember 2018. Di tengah kegiatannya, mereka melihat karung yang teronggok.

Karung itu kemudian mereka dorong-dorong untuk digunakan bahan permainan. Namun tak dinyana. Ternyata karung itu berisi dokumen penting negara berupa kepingan e-KTP.

Seorang warga Pondok Kopi, Zainal (30) mendapatkan sekitar 10 anak kecil tengah asyik saling melempar e-KTP layaknya seorang ninja. Mereka kegirangan. Mengira itu adalah kartu ATM.

"Pagi-pagi sekitar jam 10-an, saya dengar bocah pada teriak-teriak. Tapi mereka teriaknya bukan e-KTP. 'Banyak ATM..Banyak ATM'. Gitu mereka teriaknya," ungkap Zainal saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (9/12/2018).

Suara teriakan bocah begitu jelas didengar Zainal, lantaran rumahnya berada di depan persis lokasi penemuan ribuan e-KTP.

"Pas saya cek, ternyata bocah lagi pada mainin e-KTP," ucap dia.

Reporter: Hari Ariyanti

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.