Sukses

Pembuang Sekarung E-KTP di Jaktim Masih Misterius, Dukcapil DKI dan Kemendagri Saling Lempar

Kedua pihak mengakui hasil cetakan pertama yang dilakukan konsorsium. Namun siapa yang betanggungjawab?

Liputan6.com, Jakarta - Siapa pihak yang bertanggung jawab terkait keberadaan sekarung e-KTP di kawasan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur hingga kini masih misterius.

Pihak Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), baik DKI Jakarta, maupun pusat masih enggan menjawab tempat asal penyimpanan e-KTP yang tercecer, walaupun diketahui itu hasil cetakan pertama yang dilakukan konsorsium. 

Keduanya, cenderung saling lempar, saat ditanya darimana asal penyimpanan KTP tersebut. Tak ada yang lugas menyampaikan seperti kejadian KTP yang tercecer juga di Bogor, Mei 2018 lalu.

"Ketika sudah ada cetakan KTP elektronik terbaru, otomatis yang lama tidak berlaku. Itu cetakan pertama e-KTP hasil perekaman massal yang dilakukan oleh konsorsium. Saya juga ingin tahu sumber KTP elektronik yang tercecer dari mana dan siapa pelakunya," ujar Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta, Dhani Sukma kepada Liputan6.com, Minggu (9/12/2018).

Saat ditanya kembali soal letak penyimpanannya, dia melemparkan kepada Ditjen Dukcapil Kemendagri.

"Coba cek di Ditjen Dukcapil Kemendagri. Karena itu domain mereka," ungkap Dhani.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Serahkan pada Polisi

Sementara itu, Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arief Fakhulloh, yang setiap ditanya melemparkan ke Dinas Dukcapil DKI, akhirnya mencoba mengkonfirmasi. Dia hanya mengatakan, e-KTP yang tercecer itu disimpan di konsorsium.

"Penyimpanannya di konsorsium," kata Zudan. 

Namun, dia tak merinci konsorsium yang mana. Karena memang diawal, kurang lebih ada 3 konsorsium, yang salah satunya Konsorsium Percetakan Republik Indonesia (PNRI).

"Kami juga belum tahu KTP elektronik tersebut diambil dari mana, dan siapa yang membuang. Untuk pengusutannya, kami serahkan penuh pada Polda Metro Jaya," tutup dia. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.