Sukses

Partai Berkarya: Kerinduan Rakyat pada Soeharto Tak Terbendung

Priyo menyebut Soeharto punya jasa besar dalam pembangunan di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen DPP Partai Berkarya Priyo Budi Santoso meyakini bahwa sosok Presiden ke-2 RI Soeharto masih dirindukan masyarakat Indonesia. Menurut dia, masyarakat belum bisa melupakan sosok pemimpin di era orde baru itu. 

"Pak Harto memang bisa diterima masyarakat banyak. Romantisme kerinduan kepada enaknya zaman Pak Harto tidak bisa dibendung," ujar Priyo di Hotel Bidakara Jakarta Selatan, Selasa, 4 Desember 2018.

Dia menuturkan, Soeharto merupakan ideologi dan simbol Partai Berkarya. Priyo menyebut Soeharto punya jasa besar dalam pembangunan di Indonesia.

"Orang yang jujur akan mengatakan Pak Harto adalah pemimpin yang tegas, menumpas PKI, komunisme di Indonesia. Dan beliau adalah bapak pembangunan dengan sederet jasa besar," ucap mantan politikus Partai Golkar itu.

Kendati begitu, Partai Berkarya juga masih menghormati Soekarno atau Bung Karno sebagai Presiden ke-1 RI dan Proklamator Indonesia. Oleh karena itu, Priyo sangat menyanyangkan adanya tudingan-tudingan yang menjelekkan nama Soeharto. 

"Kami juga menghormat Bung Karno sebenarnya. Meskipun ada yang mencerca Pak Harto dengan sangat berlebihan itu, kami tidak terdoga untuk melakukan hal yang sama untuk mebuka borok-borok para pemimpin lain," ucap Priyo.  

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Simbol Korupsi

Sebelumnya Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni menyebut Presiden kedua RI itu sebagai simbol korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Indikatornya adalah aktivis menurunkan dia karena praktik KKN oleh Soeharto dan kroninya pada zaman itu.

"98 kita turun ke jalan menurunkan rezim Soeharto dengan tiga alasan itu KKN Korupsi Kolusi Nepotisme, dan ini secara politik terang benderang bahwa simbol KKN itu Pak Harto. Dan Pak Prabowo ada di sana mempertahankan Pak Harto," ujar Antoni di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat (30/11).

Pria yang biasa disapa Toni itu menjelaskan secara legal formal proses hukum memang masih belum inkrah. Namun, secara politik menurutnya sangat jelas para mahasiswa dan aktivis saat itu menurunkan Soeharto karena alasan korupsi.

Antoni menjamin itu karena sebagai salah satu orang yang turun menurunkan Soeharto. 

"Apakah kita akan mengakui KKN itu bener? Atau kemudian mengecam orang yang menurunkan pak Harto dengan itu. Itu fakta politik baca saja koran zaman itu aksi mahasiswa video segala macem. Termasuk Pak Amien Rais," kata Antoni.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.