Sukses

2 Motif Pembunuhan Pekerja Trans Papua Versi TNI

Puluhan pekerja proyek pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Apa saja motif pembunuhannya?

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan pekerja proyek pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. TNI telah mengidentifikasi dua motif dari pembunuhan tersebut.

Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan, sebelum insiden terjadi, pekerja diduga merekam dan menyaksikan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) memperingati Hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 1 Desember.

"Informasi awal salah satu pemicu kejadiannya ini, pada Minggu 2 Desember, mereka melaksanakan upacara ulang tahun yang mereka deklarasi sebagai hari kemerdekaannya. Kemudian ada pekerja jalan yang ikut nonton dan ikut mengambil gambar dari kejadian itu. Sehingga mereka marah, mereka membantai seluruh pekerja yang ada di sana," ucap Aidi di Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Menurut dia, kelompok separatis itu tak ingin kegiatannya terpublikasi ke luar. Apalagi sampai diketahui aparat keamanan.

"Sehingga dia berpikiran semua pekerja di situ membocorkan kegiatan mereka, lantas mereka bantai semuanya," kata Aidi soal pembunuhan di Papua.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Motif Kedua

Selain itu, lanjut dia, diduga KKSB melihat pembangunan Trans Papua tersebut menghambat perjuangan mereka. Karena masyarakat sekarang sudah merasakan dampak dari manfaat pembangunan yang dilakukan pemerintah.

"Motifnya karena tadi, perjuangannya merasa terhambat karena pembangunan yang ada di sana. Otomatis juga dengan masyarakat yang merasakan dampak dari pembangunan tersebut makin sejahtera, mereka merasa bahwa makin banyak masyarakat yang pro terhadap NKRI. Mereka merasa terhambat lerjuangannya, Dan menteror masyarakat yang ada disana," kata Aidi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.