Sukses

Kementerian PUPR Cek Keberadaan Pegawainya di Lokasi Pembunuhan 31 Pekerja

Oesman mengaku hari ini terbang Wamena, Papua untuk memantau perkembangan situasi di Nduga pasca pembunuhan 31 orang pekerja.

Liputan6.com, Jakarta - Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XVIII Papua berkoordinasi dengan aparat keamanan pasca dibunuhnya 31 pekerja proyek di Nduga, Papua.

Puluhan pekerja proyek pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), satu orang berhasil melarikan diri namun belum ditemukan

"Kami juga belum dapat memastikan nasib ASN (aparatur sipil negara) PUPR yang bertugas mengawasi pembangunan jembatan yang dilakukan PT Istaka," kata Kepala BBPJN Wilayah XVIII Papua Oesman Marbun kepada Antara di Jayapura, Selasa (4/12/2018).

Oesman langsung terbang ke Wamena untuk memantau perkembangan situasi di Nduga.

"Pagi ini saya ke Wamena, untuk memantau langsung perkembangannya," kata Marbun yang mengaku sudah berada di pesawat menuju Wamena, Kabupaten Jayawijaya, untuk selanjutnya ke Kabupaten Nduga.

Dia menyebut PT Istaka membangun jembatan di 41 titik di Kabupaten Nduga. Sementara itu, Kepala Satker Wamena Togap Manik secara pisah mengatakan, salah satu ASN di Kementerian PU, bernama Efrand Hutagaol menjadi salah satu pekerja yang kini masih dicari keberadaannya.

"Dia ditugaskan ke Nduga sejak Jumat (30/112018) dan belum diketahui nasibnya," ucap Oesman. 

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

31 Orang Tewas

Polda Papua memastikan adanya aksi pembunuhan sejumlah pekerja proyek Istaka Karya yang tengah membangun jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Papua AKBP Suryadi Diaz mengatakan, total ada 31 pekerja yang dibunuh oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) itu.

"31 Orang meninggal dunia," ujar Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Papua AKBP Suryadi Diaz kepada JawaPos.com, Senin (3/12/2018).

Diaz mengatakan, 31 pekerja itu tewas dalam waktu yang berbeda. Sebanya 24 orang dibunuh pada 1 Desember 2018, sedangkan 7 orang lainnya dibunuh pada hari berikutnya. 

"Didapati, 31 orang ditemukan tewas. 24 orang dibunuh hari pertama, 8 orang yang sempat menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD dijemput dan dibunuh, 7 orang meninggal dunia dan 1 orang belum ditemukan atau melarikan diri," kata Diaz. 

Reporter: Henny Rachma Sari

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.