Sukses

Malaysia Jadi Jalur Penyelundupan Produk Pertanian Terbesar ke Indonesia

Keluar-masuknya barang ilegal di perbatasan kedua negara memang menjadi persoalan akut yang terus saja terjadi.

Liputan6.com, Bogor - Pemerintah terus berupaya menekan angka penyelundupan melalui jalur tikus di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia. Saat ini setidaknya ada ribuan jalur tikus yang diduga digunakan sebagai akses berbagai perdagangan ilegal seperti produk pertanian.

Keluar-masuknya barang ilegal di perbatasan kedua negara memang menjadi persoalan akut yang terus saja terjadi. Untuk penyelundupan pangan saja, misalnya, terungkap bahwa produk pertanian, benih, hewan, dan daging banyak yang diselundupkan dari Malaysia.

"Malaysia paling besar. Tapi produk itu bukan dari Malaysia, hanya jadi lintasan dari negara-negara lain untuk bisa masuk ke Indonesia. Contoh bawang merah, Malaysia bukan negara penghasil bawang merah," kata Banun Harpini, Kepala Badan Karantina Pertanian di Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/11/2018).

Negeri Jiran menjadi akses masuk menuju Indonesia karena dari pantai Timur Sumatera mulai Karimun hingga Jambi merupakan perairan terbuka, sehingga kapal-kapal bisa menuju Indonesia dengan bebas.

"Kalimantan juga begitu, kapal-kapal klotok itu langsung masuk ke dapur-dapur rumah tangga. Ini masalahnya," kata dia.

Tak cuma Malaysia, China merupakan negara kedua terbesar penyelundupan ke Indonesia, seperti buah-buahan dan benih. Parahnya, negara Tiongkok ini menyelundupkan berupa varietas tanaman pangan maupun buah-buahan selain melalui jalur tikus juga masuk lewat pintu legal.

Ia mengungkapkan, tahun 2016 Badan Karantina Pertanian telah memusnahkan 3 kontainer berisi buah di Surabaya.

"Dilaporkan di kontainer itu buah pir, akan tetapi ternyata di dalamnya juga terdapat buah jeruk mandarin. Kita musnahkan bukan karena ilegal tapi juga mencegah hama penyakit yang mengancam kelestarian, kesehatan dan juga perekonomian bangsa," terang Banun.

Dia menjelaskan, sebagai penjaga gawang di tempat pemasukan produk-produk impor, Badan Karantina Pertanian senantiasa melakukan berbagai upaya dalam memitigasi dan mengendalikan risiko dimulai di pre-border, tempat pemasukan dan dalam pemantauan pasca-masuk.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mencegah Masuknya Penyakit

Ia menambahkan, sebagai negeri kaya biodiversitas, Indonesia merupakan negara terbesar kedua didunia setelah Brazil, dengan ribuan varietas dan spesies tanaman pangan, hortikulkutra, perkebunan dan hewan serta 919 jenis tumbuhan dan satwa liar (TSL) masing-masing 794 satwa dan 126 tumbuhan.

"Saat ini varietas yang masih bebas dari Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) yaitu 65 jenis dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) sebanyak 692 jenis," jelas Banun.

Menurutnya, tugas mencegah penyakit hewan dan tumbuhan tidak semata hanya penegakan peraturan, namun termasuk perlindungan sumber daya genetik serta mencegah kerugian ekonomi yang besar. Sebagai contoh risiko masuknya penyakit mulut dan kuku lewat daging ilegal atau penyakit flu burung lewat pemasukan burung ilegal.

Tercatat, kerugian akibat flu burung mencapai Rp 4,1 triliun selama 3 tahun (2004-2007) kasus di Indonesia dan bahkan belum dinyatakan bebas oleh organisasi kesehatan dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.