Sukses

HS Pergi ke Gereja Bersama Korban Sehari Sebelum Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi?

Diperum Nainggolan (38) dan Maya Ambarita (37) beserta dua anaknya Sarah (9), dan Arya (7) yang merupakan satu keluarga dibunuh oleh HS yang masih kerabat.

Liputan6.com, Jakarta - Taufik, pelanggan warung kelontong Diperum Nainggolan sempat melihat Haris Simamora pada Minggu 11 November 2018 pagi. Tersangka pembunuhan sekeluarga terdiri dari suami, istri, dan dua anak ini tampak bersiap-siap pergi ke gereja untuk ibadah.

"Pakai sepatu, pakaiannya rapih, seperti ingin berangkat ke gereja," kata Taufik ketika berbincang dengan Merdeka.com pada Sabtu (17/11/2018).

Penjaga warung kopi yang berjarak sekitar 50 meter dari kediaman Diperum Nainggolan ini melihat Haris masih berada dalam rumah. Selain Haris, kata dia, keluarga lainnya seperti Diperum, istrinya, seperti tampak bersiap-siap pergi ke gereja.

"Kalau berangkatnya saya tidak tahu, saya melihat ketika masih ada di dalam rumah," ujar pria asal Kuningan, Jawa Barat yang dilayani oleh Diperum ketika membeli gas ukuran 3 kilogram.

Diperum Nainggolan (38) dan Maya Ambarita (37) beserta dua anaknya Sarah (9), dan Arya (7) ditemukan jadi korban pembunuhan saudaranya sendiri. Diperum dan istrinya ditemukan di ruang keluarga bagian tengah, keduanya mengalami luka senjata tajam di leher dan luka benda tumpul. Adapun anaknya ditemukan tak bernyawa di kamar, diduga dicekik.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kejanggalan

Sekeluarga yang tewas ini ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB. Saksi pertama kali yang melihat adalah Feby Lofa, penghuni rumah kontrakan di belakang tempat tinggal korban.

Feby memberanikan diri melongok ke dalam rumah melalui jendela setelah curiga karena sudah siang, tapi penghuni rumah tak terlihat beraktivitas.

Kecurigaan Feby sudah sejak pukul 03.00 WIB, sebab perempuan berusia 35 tahun ini sempat melihat bahwa gerbang komplek rumah kontrakan masih terbuka, sedangkan ia mendengar suara televisi masih menyala. Feby sempat memanggil dan menelepon, tapi tak mendapatkan respon. Feby kembali masuk ke dalam rumahnya.

Reporter : Adi Nugroho

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.