Sukses

Terindikasi Makar, Polisi Larang Syiar Silaturahim Kekhalifahan Islam

Pengelola Masjid Az ZIkra yang menjadi lokasi rencan acara juga menyatakan penolakan.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky menyatakan tidak memberi izin acara Syiar Silaturahim Kekhalifahan Islam se-Dunia. Kegiatan yang direncanakan digelar di Masjid Az-ZIkra, Bogor, tersebut terindikasi kuat berbau makar dan doktrin mengganti ideologi Pancasila.

"Dari Hasil Pengecekan dan Penyelidikan Polisi, Kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut sangat berkaitan erat dengan Khilafah untuk mengganti sistem Pemerintahan NKRI dari Pancasila, Demokrasi menjadi Khilafah," kata Dicky lewat pesan singkat kepada Liputan6.com, Selasa (13/11/2018).

Kegiatan tersebut rencananya akan dilaksanakan di Masjid Az Zikra Kab Bogor tanggal 17 November 2018 Pukul 09.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB. Tema yang diangkat adalah Titik Awal Kebangitan Islam Dunia.

Dicky menjelaskan, undangan acara Syiar Silaturahim Kekhalifahan Islam se-Dunia, sudah disebarkan ke publik sejak sebulan lalu. Panitia penyelenggaranya adalah wadah Silaturahmi Warga Khilafatul Muslimin Yayasan Nur Syakirah.

"Jadi kami sudah jauh-jauh hari melakukan pengecekan terhadap Undangan dan permohonan ijin tersebut dan melakukan koordinasi dengan pihak pemilik tempat yang akan dilaksanakannya kegiatan tersebut, pihak pemilik tempat yaitu Az Zikra juga tidak akan memfasilitasi tempat tersebut karena acara tersebut tidak mendapatkan izin dari kami," jelas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Sebarkan

Polri mengimbau kepada siapa pun untuk tidak lagi menyebarkan undangan terkait Syiar Silaturahim Kekhalifahan Islam se-Dunia.

"Karena kita tidak perlu hadir ke acara tersebut, acara tersebut tidak memiliki izin. Sehingga apabila tetap dilaksanakan akan kami bubarkan," tegas Dicky.

Polres Bogor akan berjaga pada hari H-1 dan H untuk mencegah hal yang tak diinginkan. Ini semata dilakukan demi mencegah konflik karena dikhawatirkan akan terjadi aksi penolakan dalam gelombang besar terhadap acara itu.

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.