Sukses

Keracunan Massal di Bogor Diduga dari Olahan Telur Ayam

Sebanyak 90 orang menjadi korban keracunan makanan usai acara Maulid Nabi Muhammad SAW.

Liputan6.com, Bogor - Puluhan warga yang mengalami keracunan di Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diduga berasal dari olahan telur ayam.

Olahan telur tersebut terdapat dalam paket nasi kotak yang dibagikan panitia penyelenggara Maulid Nabi Muhammad SAW di Majelis Taklim al Ikhlas, Kampung Cicopong, Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg pada Minggu (11/11/2018) siang.

"Diduga dari olahan telur. Kata warga bumbunya sudah berasa asem. Tapi baru diduga ya, hasilnya nunggu uji lab," kata Kades Cigudeg Endang Juanda, Selasa (13/11/2018).

Menurut dia, paket nasi kotak yang dibagikan kepada para jemaah berisi nasi, sayur nangka bersantan, dan olahan telur. Lauk-pauk itu dimasak secara terpisah oleh beberapa warga.

"Sayur dimasak sama kelompok A, telur sama kelompok B, nasi dan kue-kue ringan juga begitu, dibikin bergotong-royong," kata dia.

Hingga Selasa siang, tercatat korban keracunan nasi kotak mencapai 90 warga. Rata-rata korban keracunan berasal dari kalangan remaja perempuan dan ibu-ibu pengajian.

Sebanyak 19 orang dirawat di Puskesmas Cigudeg, 34 orang dirawat di RSUD Leuwilang, dan enam orang lainnya dirawat di rumah mereka masing-masing dengan kondisi diinfus.

"Sisanya sudah dipulangkan setelah mendapat penanganan medis," ujar Endang.

Hingga kini, seluruh pengurus RT dan RW di Desa Cigudeg masih melakukan penyisiran ke setiap rumah warga karena dikhawatirkan masih ada warganya yang mengalami keracunan nasi kotak.

"Dari kemarin sudah saya perintahkan supaya terus menyisir. Kalau ada warga sakit serupa supaya langsung dibawa ke puskesmas," ujar Endang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diselidiki Polisi

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena mengatakan, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus keracunan makanan. Sejumlah panitia pun sudah dimintai keterangan polisi serta mengambil sampel masakan untuk di uji laboratorium.

"Masih belum tahu penyebab warga keracunan karena harus menunggu hasil uji lab dulu," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.