Sukses

KPAI Selidiki Dugaan Keterlibatan Anak di Aksi 2 November

Mengapa KPAI melarang melibatkan anak-anak dalam aksi demo? Ini alasannya.

Liputan6.com, Jakarta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terus menyelidiki dugaan terlibatan anak-anak dalam aksi 2 November 2018 lalu dengan terus berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Sebetulnya kita sudah koordinasi dengan Bawaslu. Mengatakan bahwa eventnya bukan kampanye, tapi ucapan anak terlibat di situ. Tentu akan kita panggil panitia penyelenggara, apakah ada dugaan arahkan," ucap anggota KPAI Jasra Putra di Jakarta, Senin (12/11/2018).

Jasra juga menegaskan pihaknya sudah melarang melibatkan anak-anak dalam aksi demo, apa pun bentuknya.

"Kenapa kita melarang anak untuk tidak diajak dalam demo, itu kan termasuk yang 2 November. Pertama saya hadir di tengah aksi itu melihat bahwa betapa lingkungan demo itu yang begitu panas dan sesak-sesakan. Itu enggak layak bagi anak berada di sana," kata Jasra. 

"Kemudian, saya temukan balita dibawa ke situ, yang harusnya anak ini memiliki hak untuk istirahat. Tentu situasi itu tidak diperhatikan," tambahnya.

Karenanya dia akan terus mengimbau, bagi siapa pun yang akan mengadakan aksi untuk tidak membawa anak-anak. Bahkan sampai mendengarkan orasi yang berisi ujaran kebencian.

"Dengarkan informasi ujaran kebencian, itu pasti terjadi. Apalagi itu adalah even demo. Ada jaringan dukungan terhadap politik dan simbol-simbol tertentu. Ini kan bahaya terhadap tumbuh kembang anak di masa yang akan datang," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Viral Video Orator Termuda di Dunia

Sebelumnya, beredar luas dan menjadi viral sebuah video. Dalam video tersebut terlihat seorang anak laki-laki sedang berorasi dengan berapi-api.

Di bagian awal video tertera tulisan, 'Orator Termuda di Dunia'. Orasi tersebut terkait bendera tauhid yang dibakar dan ditutup dengan sebuah pantun yang mengarah pada memilih capres tertentu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.